"Mobil Anda menyeret sebatang kayu. Lalu kayu itu terlindas dan patah. Ini Anda. Anda keluar dari mobil. Kebingungan."
"Benar."
"Anda ingat ini? Anda terduduk dan berbaring beberapa menit setelahnya. Anda sepertinya benar-benar mabuk. Anda terbangun kemudian dan entah kenapa langsung masuk ke dalam mobil seperti sedang dikejar-kejar anjing."
"Apa? Hanya itu?" tanya Pablo, dengan alis membengkok, "saya tidak menabrak orang."
"Sepertinya begitu. Itu hanya semacam halusinasi yang Anda alami. Dan jika Anda bisa berpikir waras, mungkinkah ada anak-anak yang bermain di tengah jalan pada tengah malam?"
"Astagaaa." Dia memukul jidatnya yang agak jenong.
"Baiklah, sepertinya Anda sudah mulai mengerti. Habiskan minuman itu kemudian saya akan mengantar Anda pulang dan saya ingin Anda menunjukkan SIM serta surat-surat kendaraan Anda di sana."
"Bb- baik. Baik, Pak. Saya punya. Surat izin atau pun surat-surat kendaraan saya, ada."
Segelas teh panas perlahan habis. Pablo dan Polisi itu beranjak kembali menuju apartemennya.
***
"Baik, surat-surat Anda lengkap. Namun saya tetap harus memberi Anda surat peringatan untuk tidak mengemudi di saat sedang mabuk. Anda akan menanggung konsekuensinya ketika Anda melanggar peringatan ini."