Mohon tunggu...
Syaeful Rohman
Syaeful Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa mercubuana jakarta barat

Nama : Syaeful rohman Nim : 41520010004 Matkul : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dospem : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Instansi : Universitas Mercu Buana Meruya Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Jawa Kuno

16 Juli 2023   13:43 Diperbarui: 16 Juli 2023   13:43 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/sriwimerta/

  • Ojo Dumeh. Gotong Royong, yaitu sikap memberi kesempatan kepada orang lain untuk membantu dan sikap sendiri senang membantu dan bekerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan.

  •  

    Etika Wayang

     

    Masyarakat Jawa adalah rumah bagi dua tradisi wayang mitologi penting, yaitu Mahabharata dan Ramayana. Gede Samba, penafsir cerita Mahabharata dan Ramayana, mengatakan bahwa kedua epos tersebut harus dilihat sebagai mitologi bukan sejarah. Kisah-kisah, karakter masing-masing tokoh dalam epos Mahabharata dan Ramayana, termasuk perang yang muncul di dalamnya, harus dilihat sebagai cerita yang ada pada setiap orang, pada orang, bukan sebagai cerita antar individu.

    Setiap peristiwa, misalnya perang, adalah perang yang pertama kali terjadi pada manusia, bukan perang antar manusia. Misalnya perang antara Kurawa dan Pandawa adalah perang antara sifat buruk dan sifat baik seseorang, maka perang yang paling tepat adalah perang melawan sifat jahat seseorang, bukan melawan pihak (orang) lain) yang harus dimusnahkan. Etika Jawa menghindari perang antar individu dan kelompok karena masyarakat harus hidup rukun. Ketika keharmonisan mulai menurun dari suatu masyarakat, orang pertama-tama harus melihat diri mereka sendiri apa yang salah dengan mereka.

    Wayang sebagai media pendidikan watak

     

    Wayang merupakan salah satu alat pembentuk karakter orang Jawa. Wayang tidak mengajarkan etika dalam indoktrinasi (harus dengan satu atau lain cara), tetapi memberikan kebebasan kepada penonton untuk menafsirkan setiap cerita secara terbuka. Wayang tidak menyampaikan nilai-nilai secara teoritis, tetapi secara konkrit dalam cerita atau lakon tertentu. Melalui adegan-adegan yang lucu, mengharukan, hangat dan marah, menyentuh hati masyarakat, wayang merupakan sarana pendidikan karakter yang sempurna, namun dianggap informal. Nilai etika wayang tidak dapat dipisahkan dari filosofi, religi bahkan estetika, karena nilai etika yang terkandung erat kaitannya dengan nilai tersebut.

     

    Contoh lagu wayang populer di jawa

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    18. 18
    19. 19
    20. 20
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun