Mohon tunggu...
Syaeful Rohman
Syaeful Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa mercubuana jakarta barat

Nama : Syaeful rohman Nim : 41520010004 Matkul : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dospem : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Instansi : Universitas Mercu Buana Meruya Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Jawa Kuno

16 Juli 2023   13:43 Diperbarui: 16 Juli 2023   13:43 1179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/sriwimerta/

 Berdasarkan penelitian ilmiah, etika terbagi menjadi dua jenis. Berikut jenis-jenis etika yang diakui oleh para peneliti di bidangnya.

  •  Etika filosofis

    Etika filosofis muncul dari pemikiran manusia yang mencari sumber-sumber moral kehidupan manusia. Pencarian sumber kemudian dipindahkan ke kehidupan sosial.

    Sifat etika filosofis adalah sebagai berikut:

    - Empiris
    Etika empiris berarti memasuki cabang filsafat yang mengkaji terutama tingkah laku dan hukum-hukum yang berlaku khusus di tengah-tengah masyarakat. Di bidang ini, Hukum Masyarakat yang berlaku diperiksa secara khusus.

    - Tidak empiris
    Etika bersifat non-empiris dalam etika filosofis karena bidang itu berusaha melampaui hal-hal yang konkrit. Pencariannya tampaknya mengeksplorasi segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang nyata. Misalnya, meneliti alasan mengapa seseorang harus ditolak jika dia hamil di luar nikah, dll.

 

  • Etika Teologis
    Jenis etika lainnya adalah etika teologis. Etika ini pada hakekatnya merupakan kajian terhadap unsur-unsur etika itu sendiri sampai masyarakat memahaminya.

    Etika teologis adalah contoh nyata dalam kekristenan. Dalam agama ini, etika muncul dari asumsi tentang Tuhan atau ketuhanan. Etika berdasarkan kepemimpinan Kristen mengacu pada pemeriksaan standar moral yang berasal dari kitab suci yang diyakini berasal langsung dari Tuhan atau ketuhanan.
    Kedua etika di atas memancing perdebatan antara ahli etika filosofis dan teologis. Ada tiga debat terkenal di dunia yaitu sebagai berikut.

  • Revisionisme
    Revisionisme yang terkenal itu didasarkan pada pernyataan Agustinus bahwa etika teologis bertugas untuk merevisi atau mengoreksi dan memperbaiki etika filsafat.

  • Perpaduan
    Pembahasan kedua dikenal dengan istilah sintetik. Jawaban di Zaman Sintesis berasal dari pernyataan Thomas Aquinas (1225-1274). Dia menyatakan bahwa etika teologis dan filosofis adalah hasil sintesis dari suatu entitas yang ingin mempertahankan identitasnya sendiri.

  •  Diaparalelisme
    Jawaban berikutnya tentang etika datang dari F.E.D. Oleh Schleiermacher (1768-1834). Dia menyebut fenomena paralel etika teologis dan filosofis. Keduanya diumpamakan sebagai sepasang rel kereta api, saling memberi kekuatan untuk memperlancar kehidupan manusia dengan mencari kenyamanan hidup bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun