Mohon tunggu...
sunyamin
sunyamin Mohon Tunggu... Guru - guru

saya adalah seorang pendidikan sekolah menengah yang bertugas di SMAN 1 Pematang sawa kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sayap Malaikat

2 Maret 2023   23:54 Diperbarui: 2 Maret 2023   23:57 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sekarang aku menyesal, meminta kalian memaafkanku. kalian tidak pernah bahagia

bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan kalian berdua. Aku bukanlah sahabat yang sempurna yang kalian inginkan.

"Mantan sahabatmu, Ritha"

Di lembar yang lain,

".........di saat aku tau Retha terganjal untuk kuliah hanya karena kurangnya salah satu syarat, sertifikat, hatiku perih, terluka, dan menangis......"

Di lembar yang kesekian,

".......Aku bersumpah, akan membentu kamu sahabatku, Retha. Aku telah berubah, Mitha, Retha. Kalian lihat kan, aku tidak lagi marah2 pada kalian, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar selalu tersenyum, dan selalu ingin membuat kalian tertawa. Aku tidak lagi cemberut, dan selalau belajar seperti yang selalu kalian bilang padaku. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan siswa lain. Aku selalu tersenyum menyambut kalian berdua di depan gerbang sekolah. Dan aku selalu sms kalian, untuk menanyakan sudahkah sahabatku ini belajar malam ini? Aku ingin sekali menengok kalian jika kalian sakit, aku tidak kesal saat kalian tidak mau aku berikan senyum, aku menunggui kalian sampai kalian datang di sekolah, Meskipun belum terbit juga, sinar persahabatan itu dari mata kalian berdua, aku akan tetap berusaha dan menantinya........"

Mitha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya...

dipeluknya Retha yang tersedu-sedu disampingnya.

Di lembar terakhir,

"..............Hari ini adalah hari terahir seluruh siswa yang akan menyerahkan berkas susulan untuk masuk Perguruan Tinggi. Beberapa hari  lalu Retha menangis karena tidak cukup berkas, tapi aku akan membuatmu tersenyum wahai sahabatku, karena hari ini aku akan serahkan berkas-berkasku atas namamu, supaya engkau bias masuk perguruan tinggi yang engkau idam-idamkan. Aku sudah berjanji akan membantumu, Retha Aku ikhlas untuk kuliah di luar kota demi melihat dirimu tersenyum, Retha. Aku serahkan semua berkas yang aku pnya pada panitia penerimaan mahasiswa baru, atas namau, bukan atas namaku, karena aku sayang kamu, sahabatku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun