Mohon tunggu...
Sultani
Sultani Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan 5 Sekawan ala Kampung

17 Juli 2024   10:09 Diperbarui: 17 Juli 2024   10:13 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makhluk tentakel itu langsung mengejar anak-anak yang sedang menikmati keindahan kristal yang ada dalam ruangan tersebut. Tentakelnya menggapai-gapai ke arah mereka. Anak-anak berlari, tetapi salah satu tentakel berhasil menangkap kaki Bimo. Dalam sekejap tubuh Bimo yang gempal itu ditarik mendekat ke kepalanya seolah-olah hendak memakan tubuh Bimo.  

"Tolong! Tolong aku!" teriak Bimo, mencoba melepaskan diri.

Raka dan Sari dengan cepat berlari untuk membantu Bimo. Mereka menariknya dengan sekuat tenaga, berusaha melawan kekuatan makhluk tersebut. Mira dan Tomi menemukan sebuah batu besar dan melemparkannya ke arah mata makhluk itu. Makhluk itu mengeluarkan suara melengking dan melepaskan Bimo.

"Ayo cepat, kita harus keluar dari sini!" kata Sari sambil menarik tangan Bimo.

Mereka terus berlari, mencari jalan keluar dari labirin kegelapan ini. Mereka menemukan sebuah pintu lain yang tampaknya mengarah ke tempat yang lebih aman. Namun, ketika mereka membuka pintu itu, mereka menemukan diri mereka berada di hutan gelap yang dipenuhi makhluk-makhluk aneh yang mengintai dari balik pepohonan.

"Kita tidak bisa berhenti sekarang. Kita harus melewati hutan ini," kata Raka, meskipun rasa takut mulai merayapi dirinya.

Mereka melangkah dengan hati-hati melalui hutan gelap itu, selalu waspada terhadap setiap gerakan dan suara. Makhluk-makhluk dengan mata bercahaya hijau dan cakar tajam mengintai mereka dari balik bayangan, membuat mereka terus merasa dalam bahaya.

"Kita harus tetap bersama-sama. Jangan terpisah!" kata Sari.

Tiba-tiba, salah satu makhluk besar seperti serigala raksasa dengan bulu hitam pekat dan mata merah menyala melompat ke arah mereka. Anak-anak berteriak dan berlari secepat mungkin, mencoba menghindari cakar dan taring makhluk itu.

"Ayo sembunyi!" teriak Mira sambil mencari-cari tempat yang aman.

Mereka menemukan sebuah gua kecil dan bergegas masuk, berharap makhluk itu tidak bisa mengikuti mereka. Di dalam gua, mereka terengah-engah dan saling berpandangan dengan wajah pucat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun