"Aras ! Arass!!! Lo gapapa?" Ucap Aria panik
Aku membuka mataku.
"Tempat ini asing" itu kata pertama yang ada dalam fikiranku saat aku membuka mata
Tempat tidur yang tidak nyaman...
Bau obat...
Ada suara electrocardiogram machine...
"Haaah... Rumah sakit lagi" keluhku
Pandanganku tertuju pada seorang wanita yang menemaniku di ruangan ini. Ia adalah gadis tercantik dalam hidupku. Matanya coklat. Rambutnya panjang sedikit ikal dan dimodel belah tengah. Perawakannya mungil. dan innocent.
Ahh… perempuan ini adalah contoh saat Tuhan dengan sungguh sungguh menciptakan seorang hamba-Nya
"Aria..." Ucapku berat
Aku meraih tangan Aria yang duduk di sebelah kiriku. Wajahnya tampak begitu khawatir
"Orang tuaku?" Tanyaku singkat
"Pulang" jawab Aira lalu menundukkan kepalanya
Tess... Tes...
Air mata Aria jatuh ditanganku