Mohon tunggu...
Achmad ZulFikar
Achmad ZulFikar Mohon Tunggu... Mahasiswa -

TV Broadcast Student of Indonesian Television Academy ( ATVI )

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senior Garden

19 Desember 2015   14:56 Diperbarui: 19 Desember 2015   16:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Aku sayang sama kamu Verish. Aku nyaman. Tapi jangan sakiti Aria” Teriak Aras memohon

 

Verish tidak menjawab, namun sebuah kilatan cahaya dan gemuruh angin menghilangkan kesadaran Aras dan Aria

…..

Aras Pingsan…

Teringat di dalam alam bawah sadar Aras soal kucing yang Aras selamatkan waktu ia masih kecil. Namun, ia melihat dari sudut pandang lain. Sudut pandang diluar sudut pandang manusia. Aras melihat sesosok perempuan yang sudah menghuni rumah tua itu sejak lama. Perempuan itu adalah Verish.

 

Verish menyaksikan pengorbanan Aras saat Aras menyelamatkan kucing tersebut. Verish merasa Aras pantas mendapat pertolongan. Lagipula saat Aras terakhir kali dipukuli. Verish ada ditempat kejadian. Memperhatikan Aras dari dulu hingga sekarang. Saat itupun Aras berteriak minta tolong pada SIAPAPUN, termasuk arwah yang tidak diterima bumi seperti Verish. Oleh karena itu, Verish memutuskan untuk menampakkan dirinya dan membantu Aras.

..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun