Mohon tunggu...
Achmad ZulFikar
Achmad ZulFikar Mohon Tunggu... Mahasiswa -

TV Broadcast Student of Indonesian Television Academy ( ATVI )

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senior Garden

19 Desember 2015   14:56 Diperbarui: 19 Desember 2015   16:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Aras terbangun dari pingsan nya. Disebelahnya, Aria sudah tidak bernafas. Mati seperti senior senior yang lain. Matanya berpaling… menahan tangis melihat apa yang terjadi dengan Aria. Aras melihat sosok Verish berjalan mendekatinya sementara Tubuh Aras terpaku tidak bergerak. Verish mendekatkan wajahnya ke arah wajah Aras. Aras ketakutan dan menutup matanya. Bibir Verish dan Aras hampir berciuman.

Sesaat Aras membuka matanya…

Sesosok Wanita Tua dengan rambut putih, penuh luka, lendir dan nanah di wajahnya berteriak sekencang kencangnya dihadapan Aras, membuat bulu kuduk merinding dan meruntuhkan kesadaran Aras… 

Aras pun Mati karena serangan jantung bersama Aria dan Senior Senior yang ia benci…

Di Taman Kematian para Senior…

Senior Garden

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun