“Ada… arah kesini tadi… kayaknya ada yang laporin ke dia” Jawab Andre tergesa-gesa
“Ah sialan ! kalo gak karena Aria, udah MATI lo hari ini !” kata Alex yang sibuk menjambak kepala lelaki malang yang masih bersimpuh darah dilantai.
"Dah cabut lex" ajak Raga dan Andre meninggalkan lelaki itu
Alex, Andre dan Raga pergi meninggalkan lelaki itu sendiri, tergeletak didepan kamar mandi sekolah dengan wajah memar dan berlumuran darah.
Ia meraih gigi taring nya yang telah tanggal dan mencengkeramnya erat.
Tetesan air mata membanjiri pipinya disertai isakan tangis yang memilukan siapapun yang melihatnya.
"Aku gak mau hidup begini terus" ucapnya pelan dalam tangis
"Siapapun tolong aku... Aku ingin keluar dari keadaan ini" tangisnya
"Aku gak peduli mau Tuhan, Iblis, Setan atau SIAPAPUN! TOLONG AKU!" Teriak lelaki itu dengan suara serak.
"Aras! Lo gapapa?" Teriak seorang gadis cantik berkulit putih dengan rambut coklat sebahu, menghampiri lelaki yang penuh luka dan tampak sudah tak berdaya itu.
"Aria..." Ucap Aras lemas...
...
…………
Namaku Aras, Sebastian Aras.
Kelas 2 SMA. Seorang lelaki yang kuat dan keras! Setidaknya itu harapan orang tuaku waktu memberiku nama dulu.
Aras. Anak Keras...
Hahaha...
Aku adalah seorang anak tunggal dan aku tumbuh di keluarga yang mempunyai latar belakang militer. Kedua orangtuaku mendidikku dengan keras. Cambuk kuda, ikat pinggang, kemoceng rotan, adalah benda yang biasa dipakai memukulku saat aku melakukan kesalahan, walaupun hanya kesalahan kecil.