Mohon tunggu...
Achmad ZulFikar
Achmad ZulFikar Mohon Tunggu... Mahasiswa -

TV Broadcast Student of Indonesian Television Academy ( ATVI )

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senior Garden

19 Desember 2015   14:56 Diperbarui: 19 Desember 2015   16:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ada… arah kesini tadi… kayaknya ada yang laporin ke dia” Jawab Andre tergesa-gesa

“Ah sialan ! kalo gak karena Aria, udah MATI lo hari ini !” kata Alex yang sibuk menjambak kepala lelaki malang yang masih bersimpuh darah dilantai.

"Dah cabut lex" ajak Raga dan Andre meninggalkan lelaki itu

Alex, Andre dan Raga pergi meninggalkan lelaki itu sendiri, tergeletak didepan kamar mandi sekolah dengan wajah memar dan berlumuran darah.

Ia meraih gigi taring nya yang telah tanggal dan mencengkeramnya erat.
Tetesan air mata membanjiri pipinya disertai isakan tangis yang memilukan siapapun yang melihatnya.

"Aku gak mau hidup begini terus" ucapnya pelan dalam tangis
"Siapapun tolong aku... Aku ingin keluar dari keadaan ini" tangisnya
"Aku gak peduli mau Tuhan, Iblis, Setan atau SIAPAPUN! TOLONG AKU!" Teriak lelaki itu dengan suara serak.

"Aras! Lo gapapa?" Teriak seorang gadis cantik berkulit putih dengan rambut coklat sebahu, menghampiri lelaki yang penuh luka dan tampak sudah tak berdaya itu.

"Aria..." Ucap Aras lemas...

...
…………

Namaku Aras, Sebastian Aras.
Kelas 2 SMA. Seorang lelaki yang kuat dan keras! Setidaknya itu harapan orang tuaku waktu memberiku nama dulu.
Aras. Anak Keras...
Hahaha...

Aku adalah seorang anak tunggal dan aku tumbuh di keluarga yang mempunyai latar belakang militer. Kedua orangtuaku mendidikku dengan keras. Cambuk kuda, ikat pinggang, kemoceng rotan, adalah benda yang biasa dipakai memukulku saat aku melakukan kesalahan, walaupun hanya kesalahan kecil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun