Mohon tunggu...
SOBARUDIN
SOBARUDIN Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Seorang Malaikat untuk Raka

30 November 2015   20:41 Diperbarui: 30 November 2015   21:05 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada orang yang memperhatikan Cheonsa lebih dalam dari pada aku. Gadis berkulit putih pucat ini membuat hariku penuh dengan rasa penasaran. Perubahan sikap saat aku temui dia di SMA sangat berbeda jauh saat pertama aku mengenalnya di SMP.

Rambut ikalnya yang biasa aku lihat tidak sepanjang dulu, terasa aneh jika aku membandingkannya dengan masa lalu. Bayanganku tentang Cheonsa mengarahkanku pada satu hal yang membuatnya sangat asing sekarang. Ketika aku melihatnya lebih dekat, senyuman, tawa, dan suaranya terasa begitu hambar tanpa makna.

 

Bukan Cheonsa yang aku kasihani karena terpuruk dalam jebakan kasih yang dalam. Namun, aku sangat merasa kasihan pada Raka yang akan kehilangan putri cantiknya ini. Aku ingin sekali marah kepada Cheonsa, harusnya sepasang bola mata hitam yang sendu waktu itu ia tujukan padaku, bukan Raka. Aku juga ingin mendapatkan puisi dan pujian darimu Cheonsa. Seperti kau memberikan semua itu pada Raka. Seharusnya akulah pangeran impianmu, yang akan menemani harimu yang ceria waktu itu.

 

Putri yang bercahaya telah redup. Tidak banyak pangeran yang akan meliriknya, mungkin karena raut wajahnya tidak seterang dulu. Gadis sederhana ini menutupi banyak rahasia, harapan dan cerita cintanya yang tidak kunjung usai. Hanya orang yang mencintainya dengan tulus yang bisa mengetahui penderitaan kelam yang ia rasakan saat ini, seperti aku contohnya.

‘Cheonsa, aku mau menjadi seorang dokter untukmu yang bisa mengobati banyak luka yang kau rasakan’

Sayangnya, aku tidak mempunyai banyak keberanian seperti laki-laki pada umumnya yang bisa dengan mudah menakhlukan hati banyak perempuan. Cheonsa, gadis yang memiliki rambut ikal ini membuatku jatuh hati. Semakin lama aku memperhatikannya semakin dalam rasa kasihku padanya.

Pangeran kedua mulai datang menyapa gadis sederhana ini. Seorang putri yang menunggu datangnya pangeran merasa kecewa karena pangeran kedua bukanlah orang yang di tunggunya. Ribuan kata cinta ia tolak dengan lembut, sebagai alasan sekolahnya lebih penting dari pada status Berpacaran.

 

Aku mulai takut untuk mendekati sang Cheonsa. Siapalah aku ini? Hanya sebagai seorang pengawal untuk pangerannya dulu. Aku tutupi rasa yang meluap- luap di hatiku dengan candaan yang sebenarnya menyakitiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun