Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Tantangan Menulis Novel 100 Hari FC] Mendulang Asa di Bumi Borneo /7/

30 Maret 2016   18:52 Diperbarui: 30 Maret 2016   18:59 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“ Monggo Bu…ngunjuk  rumiyin…”  Sapa Imoeng sambil menyuguhkan teh hangat dan kue  cincin di hadapan  Bu Damang.

“ Saya sudah makan minum tadi…gak usah basa basi Mbak, apa sampeyan tahu juga kah, soal Pak Damang yang katanya punya wanita simpanan disini..” balas bu Damang dengan tidak ramah.

“ Tidak tahu sama sekali Bu…saya tidak pernah ikut campur urusan kantor bapaknya anak-anak, karena saya punya usaha sendiri yang harus saya urusi di rumah..!”

“ Sama-sama di Kalimantan mosok sampeyan gak tahu..”

“ Benar Bu..saya tidak tahu, apalagi sesuatu yang bukan urusan saya buat saya ngurus-ngurus “

“ Kalau Mas Sofian dapet-dapet hadiah dari Pak Damang …tahu kan ?”

“ Iya..bapaknya juga ngomong kalau itu didapat karena prestasi, mencapai target yang ditentukan Pak Damang , apa salah Bu…?”

“ Karena prestasi apa karena Mas Sofian pandai menyimpan rahasia bosnya yang mempunyai wanita lain di sini “ balas Bu Damang yang agak memerahkan telinga, namun Imoeng masih selalu bersabar. Bukan karena Bu Damang istri bos suaminya, namun Imoeng memahami hati perempuan yang luka, namun sayang Bu Damang kurang bijaksana menyampaikan luka akibat ulah suaminya kepada orang lain, yang tidak ada sangkut-pautnya.

Sementara  Sofian agak menjauh mengurusi tukang-tukang yang besok mulai bekerja membangun rumahnya. Sofian malas menemui istri bossnya yang suka main tuduh saja. Tidak menghargai jerih payahnya sehingga usaha KSP suaminya bisa sebesar ini, menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit tiap bulannya. Hadiah-hadiah yang diberikan pada Sofian sebenarnya masih belum apa-apa dibanding kerja kerasnya, sehingga uang ratusan juta bisa mengalir sebagai keuntungan bersih KSP  ‘Damai’.

Satu jam setengah kemudian Bos Damang sudah sampai di rumah Sofian, dan langsung menyapa Sofian bukan istrinya.

“ Sudah siap semua Mas…besok pagi ya…mulai nduduk pandemen-nya “

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun