“ Pasti Mas Sofian tahu kan, kalau bos sekarang lebih banyak di Kalimantan karena apa, apa hanya karena ngurus KSP saja, yang jelas-jelas sudah banyak diurusi Mas Sofian..”
“ Maaf…saya kurang tahu maksud Ibu…kenapa Ibu datang jauh-jauh hanya untuk memarahi saya akan sesuatu yang tidak jelas…jelaskan sekalian dong..Bu..!”
“ Kamu…pasti tahu kan bapak di Kalimantan punya wanita simpan yang sudah setahun lebih menjalin hubungan dengan bapak, kenapa kamu membiarkan saja..! “
“ Maaf ..Bu..saya bekerja pada Bos Damang hanya untuk mengurus KSP dan segala keperluan yang berhubungan dengan KSP bukan untuk mengurus keperluan pribadi boss..”
“ Kamu membiarkan bosmu demikian karena kamu banyak dikasih hadiah kan Mas Sofian, kenapa kamu tidak mengingatkan bosmu, atau melapor pada saya kalau bapak telah terjadi apa-apa.”
“ Kenapa ibu selalu mengait-ngaitkan pemberian bapak dengan apa yang telah terjadi dengan bapak…tidak Bu ! Bapak memberi saya hadiah karena bapak sebelumnya memberikan target kepada saya, dan memjanjikan sesuatu kalau saya mencapai target…sama sekali tidak ada hubungan pribadi dengan bapak…” , sahut Sofian dengan nada tinggi karena jengkel dengan istri bossnya itu.
“ Tapi kamu secara pribadi sudah mengenal bapak dan keluarga kami dengan baik di Kudus, kamu sudah kami anggap seperti keluarga sendiri yang dipercaya mengembangkan usaha di sini..jadi harusnya mau menegur bapak bila dia salah..”
“ Kamu tahu siapa wanita itu kan...?”
“ Saya tidak tahu Bu…bapak tidak pernah menganjak saya, dan melibatkan saya dengan urusan pribadi, apalagi urusan soal wanita “
“ Mosok kamu tidak tahu, kemana saja bossmu selama di Kalimantan…yang bener saja Mas Sofian…”
“ Benar Bu, saya tidak tahu sebaiknya ibu menanyakan langsung ke Bapak, tidak ke saya…”