“ Iya… Bos…itu sudah ditunggu ibu..”
Bu Damang hanya diam saja melihat suaminya, sampai suaminya masuk dan duduk di sebelahnya.
“ Sudah kita bicarakan di rumah yuk Bu…Mas Sofian karo Mbak Imoeng kuwi ora reti opo-opo , ora enak masalah keluarga kok digowo-gowo mrene..” jelas Pak Sofian pada istrinya.
“ Bos..sebenarnya mau ada yang saya omongin, tapi ya sudah…besok saja kita ketemu di kantor , hari ini dan besok saya tidak bisa ke kantor Bos…, agak siang kalau sudah acara bancaan nanti nanti saya ke kantor sebentar, kepingin ngomong sama Bos…”.
“ Ya..sudah besok saya tunggu ya Mas Sofian, saya permisi dulu…yuuk Buk…”
Bu Damang masih diam saja menyimpan api cemburu pada suaminya, namun ia tak ingin menumpahkan air mata di hadapan suaminya.
Sofian dan Imoeng mengantarkan bosnya sampai di mobil yang diparkir di halaman rumahnya.
Bagaimanapun Sofian dan Imoeng tersinggung atas kata-kata yang diucapkan Bu Damang soal hadiah-hadiah termasuk menunaikan ibadah haji yang diberikan oleh Pak Damang. Maka rencana Sofian untuk segera lepas dari Bos Damang dan mendirikan KSP sendiri di Kaltim ingin segera terlaksana.
Bagaimanakah kelanjutannya, apa usaha yang dilakukan Sofian untuk mewujudkan impiannya mendirikan KSP sendiri…?
Ikuti terus kelanjutannya….