Mohon tunggu...
Sri Lestari
Sri Lestari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Reader & Blogger

Never give up and always learrn to be better

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehilangan Dunia

1 April 2022   19:15 Diperbarui: 16 April 2022   11:30 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

Nyaris berpuluh tahun pun aku masih di sini, tetap di sini, tertimbun di balik beban berat, yang teramat berat, yang masih setia menyembunyikan sisa tubuhku di dalamnya. Dan sudah beberapa saat ini, entah itu siang atau malam, aku mengalami sesuatu yang janggal. Tubuhku tidak lagi mampu menyerap banyaknya air yang ada di bawah sana. Hingga pada akhirnya air itu melimpah ruah, menyelimuti keseluruhan sisa tubuhku. Samar-samar bisa kudengar suara deburan air itu di luar sana, bercampur dengan suara-suara lain yang melintas.

Di saat tubuhku tidak lagi mampu menyerap banyaknya air yang melimpah ruah, aku malah sibuk bertanya-tanya. "Apa yang sedang terjadi di luar sana?"

***

Hingga sudah berpuluh tahun pun aku masih di sini, tetap di sini, hidup dalam kerentaan yang teramat sangat. Sisa tubuhku tidak lagi sekuat dulu. Bahkan aku bisa merasakan ada beberapa bagian kosong di dalam tubuhku sendiri. Untuk beberapa alasan membuatku menerka-nerka.  "Apa aku akan mati?"

Dan tepat beberapa tahun terakhir dari berpuluh-puluh tahun ini, entah itu siang atau malam, limpahan ruah air yang menyelimuti sisa tubuhku bukan lagi sesuatu yang janggal untuk kurasakan. Kerap kali hal itu terjadi, dan aku hanya bisa berpasrah saat tubuh ini selalu tidak mampu menyerap banyaknya air yang ada. Meski begitu, aku tidak lagi sibuk menerka-nerka tentang apa yang terjadi di luar sana. Aku mulai merasa inilah akibat yang timbul dari aktivitas yang pernah mereka lakukan berpuluh tahun dulunya.

"Untuk duniaku yang dulunya pernah aku anggap menghilang, bersama tubuh yang teramat renta ini, aku rasa duniaku akan benar-benar menghilang sekarang."

***

SELESAI

Baca juga cerpen lainnya di blog Gufron Aksara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun