Mohon tunggu...
Sri Lestari
Sri Lestari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Reader & Blogger

Never give up and always learrn to be better

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehilangan Dunia

1 April 2022   19:15 Diperbarui: 16 April 2022   11:30 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah berhari-hari aku masih di sini, tetap di sini, tertimbun di balik tumpukan tanah yang menyembunyikan sisa tubuhku di dalamnya. Dan tepat saat ini, entah itu siang atau malam, aku kembali mendengar suara itu lagi. Suara itu melintas, melewatiku dengan beban berat yang mereka bawa tanpa peduli sedikitpun pada banyaknya tubuh yang tertimpa di bawahnya.

"Apa mereka akan pergi?"

***

Setelah berminggu-minggu pun aku masih di sini, tetap di sini, tertimbun di balik tumpukan tanah yang menyembunyikan sisa tubuhku di dalamnya. Dan tepat saat ini, entah itu siang atau malam, aku kembali mendengar suara lagi, suara ini datang dan menetap hingga beberapa waktu yang tak bisa aku perkirakan. Namun, kali ini bersama getar-getar aneh yang tak pernah kurasa sebelumnya.

"Apa para pelaku itu yang melakukannya?"

***

Setelah berbulan-bulan pun aku masih di sini, tetap di sini, tertimbun di balik tumpukan tanah yang menyembunyikan sisa tubuhku di dalamnya. Dan tepat saat ini, entah itu siang atau malam, aku tak lagi mendengar suara-suara itu. Sebagai gantinya, ada beban berat yang entah apa, yang suara-suara itu tinggalkan.

"Apa yang sedang kusunggi saat ini?"

***

Setelah bertahun-tahun pun aku masih di sini, tetap di sini, tertimbun di balik beban berat, yang teramat berat, yang dulunya suara-suara itu tinggalkan, beban yang menindas sisa tubuhku di dalamnya. Dan sudah beberapa tahun ini pula, entah itu siang atau malam, suara-suara bising kembali datang. Berat dan menggetarkan, melintas tanpa jeda.

"Apa masih berupa alat?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun