Haru duka menyelimuti pemakaman tubuh Rey. Tubuh Rey yang sudah lima tahun menjalin benang-benang asmara.
Gadis masih duduk disamping makam Rey sambil memeluk erat papan nisan yang bertuliskan Rey Putra Adijaya.Sedang yang lain telah pulang.
"Ril kenapa kamy tega ninggalin aku secepat ini?Kamu tahu didalam hati ini selamanya hanya tertulis nama kamu.Nggak ada yang bisa mengganti posisi kamu sayang".Kata Gadis dengan tangisan histeris.
Kini Gadis hanya termenung didalam kamar.Sambil menatap lekat foto-foto kebersamaan ia dan Rey.Sesekali ia memandang sebuah kotak merah yang berisikan cincin sebagai kado yang dijanjikan Rey.
Pesan: Kita sebagai manusia hanya bisa berencana tapi takdir Tuhan yang menentukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H