Mohon tunggu...
Sri Indriyani
Sri Indriyani Mohon Tunggu... Jurnalis - Hai nama saya sri indri yani biasa disapa indri.Aku seorang Mahasiswa dari Bandung.Saat ini Aku sudah memasuki semester 4.Dengan program studi Ilmu Jurnalistik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama aku indri.hobby saya menulis.cita-cita menjadi seorang jurnalis yang hebat.Saat aku sedang menempuh pendidikan di salah satu kampus swasta di Bandung.Menulis adalah bagian dari hidup ku.Karena dengan menulos aku bisa meluapkan segala jenis bentuk emosional didalam jiwa.Aku punya tips nih jika kalian memilki masalah jangan dilampiaskan kepada orang lain,tapi coba lampiaskan lewat tulisan itu rasanya di jamin plong banget.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Duka Gadis di Musim Semi

19 Februari 2021   16:25 Diperbarui: 19 Februari 2021   16:28 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak hari itu,Aku  tidak pernah kabur dari kamar.Dan setelah kejadian itu pula Gadis selalu menemaniku,mendongengkan cerita, membuatkan puisi bersajak romantis untukku dan ia juga bernyanyi-nyanyi dengan suara merdu yang hanya untukku.Namun ada yang mengganjal di malam ini Gadis tak kunjung tiba.Dan entah ada apa gerangan Ayah dan Ibu belum juga menjenguk ku.

Aku melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 11 malam.Rumah sakit terasa lebih sepi nan senyap.Akhirnya aku putuskan untuk kabur lagi lagian aku sudah merasa lebih sehat dari kemarin.

Rey pun mengganti kostum dan mengendap-ngendap keluar seperti seorang maling yang takut ketahuan.Dan yes sepertinya malam ini Tuhan berpihak pada ku,karena tidak ada perawat yang berjaga dan satpam bertubuh gemuk itu sedang dilanda kenyenyakan.Aku melangkah menuju taman tempo hari.

Malam ini terasa begitu tenang dan tentram dihiasi cahaya dewi malam,jangkrik enggan berhenti bernyanyi menghiasi suasana indah musim semi di malam hari.Jangkrik mengalunkan sebuah symphony menenangkan siapa saja yang mendengarkan musik orkestara ciptaan sang Jangkrik.

Malam terasa kian larut dalam keheningan,perlahan-lahan sang Jangkrik sepertinya mulai kelelahan mulai merayap ke alam bunga tidur dan tertidur pulas dalam kedamaiaan pelukan malam.

Akan tetapi,disebuah hamparan kecil yang tidak begitu lebat,kunang-kunang tampak asyik bermain dengan gembira ria,saling memancarkan cahaya,melayang dan menari-nari di udara, berkelap-kelip bak mutiara dikerak samudera.

Aku terus duduk ditaman ini,menghirup oksigen kebebasan.Dingin sekali.Inilah kehidupan yang ku dambakan,menjelajahi udara bebas,bernyanyi,dan menari dibawah angkasa malam.

"Sayang,Kamu kok kabur lagi?"

Sontak aku kaget,tiba-tiba sosok Gadis muncul dihadapanku.Aku hanya bungkam dan menunduk tampa menjawab sepatah kata pun.Aku takut dia akan marah.

Kemudian Gadis duduk disampingku.Ada yang mengganjal.Sebab kali ini dia tidak memaksa ku untuk kembali ke kamar seperti yang dilakukan nya tempo hari.

"Ka..kamu datang juga"Kata ku dengan terbata-bata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun