Mohon tunggu...
Sri Arum Anjan Lestari
Sri Arum Anjan Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Teori Daniel Goleman dalam Perkembangan Kecerdasan Emosi Anak Usia Dini

18 Januari 2025   05:02 Diperbarui: 18 Januari 2025   05:02 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

emosinya untuk mengeluarkan atau membangkitkan emosi, seperti emosi untuk

membantu berpikir, memahami emosi dan pengetahuan tentang emosi serta untuk merefleksikan emosi secara teratur seperti mengendalikan emosi dan perkembangan

intelektual.

Menurut Daniel Goleman dalam kostelnik, Soderman, & Whiren (2017) sebagai

penggagas Emotional Intelligence, menjelaskan bahwa dibutuhkan keterampilan yang

konkret dalam mengidentifikasi dan emosi sehingga siap untuk melakukan komunikasi

efektif dengan orang lain. Pada anak, apabila mereka mengalami kesulitan dalam

membuat koneksi yang sulit antara perasaan-perasaan dan pemikiran tentu akan

berdampak terhadap kurangnya kemampuannya anak untuk mengalami segala konflik

yang dihadapi dengan cara yang damai dan empati terhadap orang lain. Maka dari itu,

kemampuan anak usia dini dalam mengoperasionalkan kecerdasan /kemampuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun