"Oh iya. Silahkan. Aku akan sangat senang bertemu dengan ayahmu. Ayahmu mengajar dimana?"
"Ayahku mengajar di sebuah akademi. Disitu juga aku melanjutkan studiku. Kamu serius mau bertemu dengan ayahku?atau kamu kuantar pulang dulu, jangan sampai rencanaku menjemput ayah mengganggu acaramu."
:Sebenarnya aku minder akan bertemu beliau. Rasanya gimana gitu...."
"Tenang saja, ayahku tidak akan menggigitmu. Dia bukan Drakula pemakan cewek,"
Mobil Avanza itu bergerak pelan memasuki sebuah kampus yang ditumbuhi banyak pohon bungur.  Adrian segera memarkir di bawah sebuah pohon. Dia segera membuka  pintu untukku. Adrian menggandeng tanganku saat berjalan menyusuri koridor. Rasanya malu tapi aku suka juga dengan perhatian Adrian.
"Aku akan ke sana menjemput ayahku," Adrian menunjuk ke suatu ruangan.
"Aku menunggu disini saja ya, lebih adem."
"Okay, terserah kamu. Aku ke sana dulu ya."
Kampus ini begitu dingin. Rasa gerahku karena macet di jalan mendadak hilang karena terpaan angin sejuk.
"Andrea, kamu bikin apa disini?" Suara bariton bernada terkejut itu menyentak lamunanku. Aku segera menoleh, kulihat Ryo memandangku penuh selidik.
"Kamu bikin apa disini Ryo?"