Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers, https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Malu-Malu Kucing

2 Mei 2023   23:42 Diperbarui: 2 Mei 2023   23:48 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kejadian itu aku selalu menolak bertemu Ryo. Hatiku hancur berkeping-keping karena ulahnya yang mendua dan  sangat menyakitkan hatiku. Baru kusadari kebenaran informasi yang disampaikan Lilia  sahabatku tentang ulah Ryo. Dia mengecap Ryo sebagai 'lelaki mata keranjang' karena pacarnya tersebar di seantero kota. Di dalam balutan nestapa dan keterpurukanku karena ulah Ryo, aku kembali mengingat percakapanku dengan Lilia.

"Kamu hati-hati berkawan dengan Ryo. Pacarnya banyak sekali." Kata Lilia dengan tegas dan jelas.

"Benarkah?"

"Iya...tidak terhitung berapa banyak perempuan yang sudah menjadi korban, terbuai janji manisnya."

Aku tersenyum kecil mendengar penjelasan Lilia. Ryo pacarku itu memang berwajah tampan dan senyumnya sangat menawan. Wajahnya sungguh innocent dengan sepasang mata teduh menenteramkan.

"Kamu jangan membuat kabar hoax Lilia. Jangan-jangan kamu cemburu melihat hubunganku dengan Ryo?"

"Ya Tuhan, masa aku sejahat itu Andrea? Aku sayang kepada sahabatku sehingga aku wajib mengingatkan kamu supaya tidak terjebak mulut manisnya Ryo."

"Aku tidak percaya berita bohong itu Lilia."

"Ya sudahlah. Orang jatuh cinta memang sulit dinasehati."

"Ryo pacarku bukan tipikal cowok yang suka mempermainkan perempuan," jawabku keukeuh membela Ryo. Lilia mengangkat bahunya dengan kesal dan pergi meninggalkanku.

Aku masih penasaran jati diri 'sepupu' Ryo. Apakah dia benar sepupu atau 'sepupu' kagetan? Hatiku sudah terlalu panas dan sakit membayangkan betapa mesranya perempuan itu melekat seperti tokek di pinggang Ryo.  Aku sudah memutuskan tidak akan memberikan kesempatan kepada Ryo karena dia sudah ingkar padaku. Kok mereka becandanya di dalam kamar? Di rumah kos itu tersedia ruang tamu. Perempuan yang baik perilakunya tidak akan sembarang masuk ke dalam kamar lelaki. Kuakui tidak mudah melupakan kenangan manis bersama orang yang kita sayangi. Aku ingat Ryo pernah mengantarku saat pentas menari di acara malam inaugurasi. Rasanya bahagia dan senang sekali diantar oleh Ryo. Luwesnya Ryo bergaul membuat dia cepat diterima di kalangan teman kuliahku. Namun ada beberapa orang mengingatkan aku tentang perilaku buruk Ryo namun tidak kugubris. Sekarang nasi sudah menjadi bubur. Dengan susah payah aku bderusaha men-delete Ryo dari hidupku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun