Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Darah Biru yang Terluka ( 61 )

25 Februari 2015   23:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:30 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1424853904576336975

“Kenapa di beri nama istana air Parapat, Kuning ?” tanyaku

“Konon istana itu di bangun dibawah air, maksudnya air laut yang sebelah utara di tambak sampai tinggi dan istana itu di bangun dibelahan yang lain. Sehinngga istana itu tampak seperti di bawah air. Katanya mentakjubkan sekali.” Kata Kuning, aku mengangguk-anguk.

“Sudahlah, besok kita pikirkan, aku sudah ngantuk sekali, kita harus istirahat sekarang.” Kataku sambil masuk berbaring di peraduan.

Kuning menata bantal dan guling dan langsung menyusupkan kepalanya di bantal sambil memeluk gulingnya.

Sekejap kulirik dan aku mulai memejamkan  mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun