Mohon tunggu...
Siti JanatunAniah
Siti JanatunAniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana Jakarta

NIM: 55521120068 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Model Dialetika Hegelian dan Hanacaraka untuk Prosedur Audit Perpajakan

21 Oktober 2024   23:50 Diperbarui: 28 November 2024   22:24 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Meningkatkan Akurasi Audit

Dengan mempertimbangkan aspek hermeneutis, auditor dapat mengeksplorasi makna yang lebih dalam di balik laporan pajak dan data keuangan, sehingga memungkinkan analisis yang lebih komprehensif dan akurat.

5. Pencegahan Konflik

Memahami narasi dan konteks budaya melalui hermeneutika dapat membantu mencegah konflik antara wajib pajak dan otoritas pajak dengan membuka ruang untuk pemahaman dan penerimaan yang lebih baik terhadap prosedur dan regulasi yang berlaku.Keseluruhan, hermeneutis Hanacaraka dapat memberikan lapisan pengertian tambahan yang sangat berguna dalam memproses dan mengevaluasi informasi selama audit pajak.

Bagaimana Prosedur Audit Pajak?

Prosedur audit pajak umumnya melibatkan beberapa langkah penting yang dirancang untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan. Berikut adalah langkah-langkah umumnya:

1. Pemberitahuan Audit

Wajib pajak akan menerima pemberitahuan resmi dari otoritas pajak mengenai rencana audit.

2. Persiapan Dokumen

Wajib pajak harus menyiapkan dokumen-dokumen yang relevan seperti laporan keuangan, bukti-bukti transaksi, dan pengembalian pajak.

3. Audit Lapangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun