Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Marshall Sahlins: Sebuah Perspektif tentang Manusia dan Kebudayaan

19 Agustus 2024   13:58 Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:02 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumentasi penulis

Konsultasi dengan masyarakat adat: Ketika proyek pembangunan berdampak pada wilayah adat, maka pemerintah dan perusahaan harus melibatkan masyarakat adat dalam proses pengambilan keputusan. 

2. "Culture and Practical Reason" (1976)

Marshall Sahlins adalah seorang antropolog yang karyanya selalu menarik perhatian. Buku "Culture and Practical Reason" (1976) merupakan salah satu karya pentingnya yang mengkaji bagaimana budaya membentuk cara manusia berpikir dan bertindak.Dalam buku ini, Sahlins menyelidiki hubungan antara budaya dan akal praktis. Ia berpendapat bahwa budaya tidak hanya memengaruhi perilaku manusia, tetapi juga membentuk cara manusia berpikir dan memahami dunia.

Dalam buku ini, Sahlins mendalami bagaimana budaya membentuk apa yang ia sebut sebagai "akal praktis" (practical reason). Akal praktis ini adalah kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak dalam konteks kehidupan sehari-hari. Sahlins berargumen bahwa akal praktis tidaklah universal, melainkan dibentuk oleh budaya.

Beberapa konsep kunci dalam buku ini antara lain:

  • Kultur dan Struktur: Sahlins menekankan bahwa budaya bukanlah sekadar kumpulan ide atau nilai, tetapi juga sebuah struktur yang membatasi dan membentuk tindakan manusia. Struktur budaya ini memberikan kerangka kerja bagi individu untuk memahami dunia dan bertindak di dalamnya.

  • Akal Praktis: Akal praktis adalah cara manusia berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Akal praktis ini tidaklah rasional dalam arti sempit, melainkan melibatkan emosi, nilai, dan pengetahuan yang diperoleh dari budaya.

  • Metafora: Sahlins menggunakan metafora sebagai alat untuk memahami bagaimana budaya membentuk pikiran. Metafora, baginya, adalah cara manusia memahami dunia yang kompleks dengan menggunakan konsep yang lebih sederhana dan familiar.

Dalam karyanya ini, Sahlins mengkritik pandangan yang menganggap bahwa manusia memiliki akal yang universal dan rasional. Ia berargumen bahwa akal manusia selalu dimediasi oleh budaya. Dengan kata lain, apa yang dianggap rasional oleh satu budaya mungkin tidak dianggap rasional oleh budaya lain.

"Culture and Practical Reason" memiliki implikasi yang luas bagi antropologi dan ilmu sosial lainnya. Buku ini mendorong para ilmuwan untuk:

  • Mempelajari budaya secara holistik: Memahami bahwa budaya tidak hanya terdiri dari aspek-aspek yang terlihat, seperti adat istiadat dan kepercayaan, tetapi juga mencakup cara berpikir dan bertindak yang lebih mendalam.

  • HALAMAN :
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun