Pembentukan Kategori: Negara seringkali menciptakan kategori-kategori baru untuk masyarakat adat, seperti "masyarakat terasing", "kelompok minoritas", atau "penduduk asli". Kategorisasi ini dapat memengaruhi status hukum dan hak-hak masyarakat adat dalam mengakses dan mengelola sumber daya alam.
Konflik dan Pertentangan: Perebutan sumber daya antara negara, perusahaan, dan masyarakat adat seringkali memicu konflik dan kekerasan. Konflik ini dapat memperkuat identitas "pribumi" sebagai kelompok yang termarjinalkan dan tertindas.
Instrumen Politik: Identitas "pribumi" dapat digunakan sebagai instrumen politik untuk membelah masyarakat atau mengalihkan perhatian dari masalah sosial lainnya.
Untuk menjelaskan argumentasinya itu. Tania Li memberikan beberapa kasus pada beberapa negara, misalnya pada Amerika Serikat: Konflik antara suku-suku asli Amerika dengan pemerintah AS terkait hak atas tanah dan sumber daya alam telah berlangsung selama berabad-abad. Konstruksi identitas "Indian" seringkali digunakan untuk membenarkan kebijakan asimilasi dan pemindahan paksa suku-suku asli. Kanada: Konflik antara First Nations dengan pemerintah Kanada terkait hak atas tanah, sumber daya alam, dan pengelolaan sumber daya perikanan telah menjadi isu sentral dalam politik Kanada. Australia: Konflik antara masyarakat adat Australia dengan pemerintah Australia terkait hak atas tanah, sumber daya mineral, dan hak-hak budaya telah berlangsung sejak kolonialisasi.
Dalam konteks karya Tania Li, beliau secara khusus meneliti bagaimana politik sumber daya di Indonesia, terutama minyak dan gas bumi, telah membentuk dan mempengaruhi identitas "pribumi". Li menunjukkan bagaimana konstruksi identitas "pribumi" sebagai kelompok yang "terbelakang" dan "tidak mampu mengelola sumber daya" telah digunakan untuk membenarkan eksploitasi sumber daya alam di wilayah adat.
Politik sumber daya memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan mempengaruhi identitas "pribumi" di berbagai negara. Pemahaman tentang hubungan antara politik sumber daya dan konstruksi identitas ini sangat penting untuk memahami dinamika konflik dan perjuangan masyarakat adat di seluruh dunia.
Agensi  Masyarakat Adat
1. Respons Masyarakat Adat terhadap Konstruksi Identitas yang Dilakukan Negara
Dalam bukunya, Tania Li memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana masyarakat adat di Indonesia merespons konstruksi identitas yang dilakukan oleh negara. Namun, penting untuk diingat bahwa respons masyarakat adat di berbagai negara dapat bervariasi tergantung pada konteks sejarah, budaya, dan politik masing-masing negara. Beberapa pola umum respons masyarakat adat:
Penolakan dan perlawanan: