Membangun Kapasitas dan Keterampilan:
Pendidikan dan Pelatihan: Masyarakat adat berupaya untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan mereka untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak kepada mereka.
Pengembangan Ekonomi: Masyarakat adat mengembangkan usaha ekonomi mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi mereka.
3. Strategi Advokasi Masyarakat AdatÂ
Tania Li dalam bukunya memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana masyarakat adat di Indonesia merespon konstruksi identitas yang dilakukan negara. Namun, untuk melihat gambaran yang lebih luas, kita perlu membandingkan strategi advokasi yang digunakan oleh masyarakat adat di berbagai negara.
Persamaan Strategi Advokasi:
Penguatan Identitas: Di mana pun mereka berada, masyarakat adat selalu berupaya untuk memperkuat identitas kelompoknya. Ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti revitalisasi bahasa, upacara adat, dan penciptaan narasi sejarah sendiri.
Advokasi Hukum: Banyak masyarakat adat menggunakan jalur hukum untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Ini termasuk mengajukan gugatan, lobi kepada pemerintah, dan partisipasi dalam pembuatan kebijakan.
Jaringan Internasional: Masyarakat adat di berbagai negara seringkali membangun jaringan internasional untuk berbagi informasi, pengalaman, dan sumber daya. Jaringan ini memungkinkan mereka untuk bersolidaritas dan memperkuat advokasi mereka di tingkat global.
Aliansi dengan kelompok lain: Masyarakat adat sering kali menjalin aliansi dengan kelompok masyarakat sipil lainnya, seperti organisasi lingkungan hidup, kelompok hak asasi manusia, dan serikat pekerja.
Perbedaan Strategi Advokasi: