Semua anak menikmati sarapan pagi untuk otak mereka. Suasana di dalam ruangan kelas X-D sunyi. Begitu sunyi!! Bagaikan rumah kosong yang tiada penghuninya. Hanya terdengar suara guru yang sedang menerangkan. Juga terdengar kicauan suara burung yang merdu di luar kelas.
Hmm... sampai ada anak yang mengantuk dan setengah tertidur. Begitu khidmatnya kegiatan belajar pada hari itu, hingga tidak terasa " KRINGG... KRINGG... KRINGG"
Bel istirahat berbunyi, suara ini lah yang membuat murid-murid senang. Teman sekelas Sania pun mempunyai tujuan yang sama yaitu pergi ke kantin. Mengisi perut mereka yang kelaparan. Karena selama di kelas, hanyalah otak mereka saja yang sarapan, diisi dengan rumus-rumus matematika yang menurut sebagian orang paling lieur alias.memusingkan.
Semua anak keluar dari kelas masing masing, mempunyai niat yang sama, yaitu menuju kantin. Demi mendapatkan satu, dua jenis makanan, atau bahkan lebih dari itu, asalkan dapat memuaskan rasa lapar mereka. Walaupun berdesakan di kantin tapi tidak menyurutkan niat mereka untuk mendapatkan makanan.
Ketika teman-temannya sibuk pergi ke kantin, lain halnya dengan Sania, gadis itu lebih memilih menghabiskan waktu 30 menit untuk membaca buku di perpustakaan. Atau mungkin dia sedang irit ? entahlah! Memang setiap orang memiliki ciri khas tersendiri. Seperti kata Nike Ardila juga "dunia ini penuh peranan, dunia ini bagaikan jembatan kehidupan" jadi semua orang hidup di dunia ini mempunyai peranaan masing-masing yang harus diperankan dengan sebaik mungkin. Baik, buruk, atau perilaku yang lainnya, hanya tergantung bagaimana sikap diri kita dalam melakukan peranan yang sudah menjadi tanggungjawab masing-masing atau yang sudah menjadi garis takdir diri masing-masing.
Sania, gadis itu menekuni peranan dalam sikap yang terbilang bagus, rajin, baik, sopan. Itulah ciri khas dari peranan nya. Sampai di perpus. Sania memilih milih buku untuk dibacanya. 1 menit, 2 menit, hingga 3 menit lamanya dia mencari buku yang dulu pernah ia baca. Karena waktu itu Sania belum beres membaca buku itu.
"Ini dia buku yang aku cari " kata Sania sambil memegang buku.
Tiba-tiba datanglah teman laki-laki yang belum dikenalnya datang menghampiri Sania, sepertinya juga ingin membaca buku itu.
 "Itu dia buku nya. Dari tadi aku mencarinya. Teryata ketemu sama kamu.. sini berikan" kata cowok itu, sambil merebut buku dari tangan Sania.
"Itu juga kan buku yang mau aku baca juga!! Kenapa kamu ambil? Kan aku yang nemuin buku itu !!" balas Sania dengan nada kesal.
"Ihh ! dasar cowok aneh" kata Sania. Menggelengkan kepala.