"Engga mah... aku Cuma lupa belum ngerjain PR jadi kepikiran."
"Tumben lu inget sama PR, biasanya juga mikirin cewe" kata kakak nya Rangga.
" Diem lu Kak.!" jawab Rangga kesal.
"Apa? Kamu udah berani pacaran ya? Kamu itu masih kecil. Kewajiban kamu Cuma belajar. Ga pantes pacar-pacaran untuk seusia kamu..!" kata Ayah Rangga.
"Iya, Ayah. Rangga ga pacaran ko."
"Sukurin lu." kata kakakya.
"Berisik lu " jawab Rangga.
"Diam.! (teriak ayahnya) kalian berdua ini gimana? Adik kakak sama saja. ga ada yang mau mengalah. " bentak Ayahnya.
"Sudah-sudah...ayo cepat makananya habiskan" Kata Mamahnya Rangga kesal.
Setelah membuat kegaduhan di meja makan, mereka pun makan bersama, namun Rangga tidak nafsu untuk makan, malam itu. Jika boleh dan ayahnya tidak akan memarahinya dia akan memilih untuk tidakmakan dan memutuskan untuk tidur di kamarnya.
Pagi pun tiba Sania melangkahkan kaki menju kantin sekolah, Sania berniat untuk sarapan. Tidak biasanya Sania makan pagi, namun pagi itu perutnya terasa lapar tidak seperti biasanya. Saat itu Sania berniat membeli sepiring nasi uduk. Di kantin Sania bertemu dengan Sarah.
"Ehh Sar tumben kamu datengnya pagi" sapa Sania dengan senyuman ramah.