(Mora memutuskan untuk tinggal sementara di toko bunganya).
"Bu kita tinggal di toko bunga Mora untuk sementara waktu dulu yu. Bawa barang yang sekiranya kita butuh aja," ucap Mora pada Ibunya.
Mora berpikir bahwa ia dan Ibunya harus mendapatkan kembali rumah itu. Punya hak apa Ayahnya untuk menjual rumah itu.
"Gimana caranya aku harus dapetin rumah itu, kasian Ibu pasti bakal sedih terus," batin Mora.
Setiap hari Mora menjaga toko sembari mencari tahu informasi di mana Ayahnya tinggal. Sedikit demi sedikit Ibunya mulai mau memberikan informasi mengenai Ayahnya.
Adegan 9: Gapura Desa Kemanisan-Pagi Hari
(Mora sampai di Desa Kemanisan tempat Ayahnya tinggal dan bertanya pada warga sekitar di mana rumah Ayahnya).
Hari ini adalah hari di mana Mora memilih untuk mendatangi langsung kediaman Ayahnya. Cukup jauh memang, tapi Mora harus tetap pergi demi mencari keadilan. Untung saja Ibunya memberi izin kepada Mora untuk menemui Ayahnya.
Jika sudah seperti ini apakah Mora masih pantas menyebutnya Ayah?
Beberapa jam berlalu, akhirnya Mora sampai di depan gapura dengan tulisan "Desa Kemanisan." Ia berangkat dengan menggunakan bus antar kota.
Beberapa pasang mata melihat heran pada Mora. Mora memberanikan diri untuk bertanya pada orang yang ia rasa dapat memberikan informasi.