Mohon tunggu...
Siska Julianti
Siska Julianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Book

Teka-Teki Mora

21 Januari 2024   02:15 Diperbarui: 23 Januari 2024   23:53 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok: Siska Julianti

Sesampainya Mora di Desa Kemanisan, Mora langsung menuju rumahnya Ayahnya.

Namun, di depan matanya sudah tidak ada lagi gubuk yang dikelilingi sampah tempat Ayahnya tinggal. Yang ia lihat hanyalah tanah kosong yang sepertinya akan dijadikan bangunan baru.

Dengan panik Mora segera bertanya ke mana Ayahnya pergi. Ternyata warga sekitar benar-benar tidak ada yang mengetahui ke mana Ayahnya.

Mora benar-benar bingung, terlebih lagi ia sama sekali tidak memiliki kontak Ayahnya.

Adegan 17: Rumah Bu Rosma-Malam Hari

(Mora menanyakan kepada security apakah ia dapat menemui Bu Rosma).

Dengan sisa uangnya, Mora kembali ke tokonya untuk sesegera mungkin menemui Bu Rosma. Mungkin saja dengan menemui Bu Rosma dapat menjawab semua teka-teki hidupnya.

Rumah megah itu masih berdiri tegah. Tidak ada yang berubah, masih sama seperti pertama kali ia datang.

Sesampainya di depan pos security, Mora meminta izin untuk menemui Bu Rosma.

"Pak maaf, bapak masih kenal saya kan. Saya yang waktu itu anter bunga kesini," ucap Mora.

"Oh mba, ingat saya mba. Mau cari siapa ya?" tanya beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun