Mengenali Tanda-Tanda Bullying
Guru perlu peka terhadap perubahan perilaku siswa yang menjadi korban bullying, seperti siswa yang lebih sering tampak menarik diri, murung, atau menunjukkan gejala fisik seperti sakit kepala dan perut. Di sisi lain, guru juga harus mengawasi siswa yang melakukan bullying dan mencari tahu penyebab serta cara menangani perilaku mereka.
Pendekatan Proaktif dan Responsif
Guru yang aktif mengamati dan mengenali tanda-tanda bullying dapat segera menanggapi masalah ini. Mereka bisa berbicara dengan siswa yang terlibat, baik korban maupun pelaku, untuk mencari solusi bersama. Dengan cara ini, bullying bisa dihentikan sejak awal sebelum menjadi masalah besar.
Sebagai Mediator dan Penyelesaian Konflik
Guru juga berfungsi sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik antara pelaku bullying dan korban. Guru harus mampu menciptakan suasana yang aman untuk berbicara dan memastikan bahwa proses penyelesaian tidak memperburuk keadaan.
Menyelesaikan Konflik dengan Pendekatan Edukatif
Ketika terjadi bullying, guru harus menghindari hukuman yang keras bagi pelaku, tetapi lebih fokus pada pendekatan yang mendidik, seperti diskusi dan bimbingan. Guru perlu membantu pelaku untuk memahami dampak dari perbuatannya dan memberikan mereka kesempatan untuk memperbaiki sikap.
Mendukung Korban Bullying
Guru juga harus memberikan dukungan emosional kepada korban bullying. Ini bisa dilakukan melalui konseling, memberikan perhatian ekstra, dan membangun kembali kepercayaan diri korban. Dengan cara ini, korban merasa dihargai dan dapat melanjutkan proses pemulihan dengan lebih baik.
Kolaborasi dengan Orang Tua dan Pihak Sekolah