Sebelum sosialisasi, siswa mungkin tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk menghadapi atau menghentikan bullying. Mereka mungkin merasa takut untuk melaporkan bullying, khawatir bahwa mereka akan menjadi sasaran berikutnya. Sebagian siswa mungkin tidak tahu kepada siapa mereka bisa mencari pertolongan.
Sebelum Sosialisasi
Banyak siswa merasa tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan bullying. Mereka mungkin merasa tidak berdaya jika melihat teman mereka dibuli dan tidak tahu harus berbuat apa.
Setelah Sosialisasi
Setelah mendapat edukasi, siswa mulai memahami bahwa mereka memiliki peran yang penting dalam menghentikan bullying. Mereka diajarkan bahwa melaporkan kejadian bullying kepada guru atau konselor sekolah adalah hal yang benar dan membantu korban. Siswa juga mengetahui bahwa berbicara dengan korban dan memberikan dukungan moral adalah cara yang efektif untuk membantu teman yang dibuli.
Kesadaran Peserta Didik Mengenai Perilaku Bullying
Kesadaran tentang Peran Teman Sejawat
Setelah sosialisasi, sebagian besar peserta didik di SDN Dadaprejo 2 mulai menyadari bahwa semua siswa (bukan hanya pelaku atau korban) memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang bebas bullying. Mereka memahami bahwa mereka bisa menjadi saksi yang membantu menghentikan bullying, atau bahkan mencegah bullying dengan menjadi teman yang lebih baik dan lebih peduli.
Sebelum Sosialisasi
Banyak siswa yang hanya fokus pada peran korban dan pelaku dalam situasi bullying. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa sebagai teman sekelas atau saksi, mereka bisa memiliki pengaruh yang besar dalam mengatasi bullying.
Setelah Sosialisasi