Tidak lama kemudian, kami tiba di pelabuhan. Sebelum ke lokasi desa penempatan, kami mengisi perut terlebih dahulu dan menggunakan waktu yang sedikit itu untuk menikmati Pantai. Aku mengambil banyak foto untuk kenang-kenangan.
"Sasya, mau lihat dua hal yang indah gak?" tanya Ivanka. Entah sejak kapan dia sudah ada di dekatku.
"Mana?"
Dia menarik tanganku mendekat ke Pantai. Ada sebuah bintang laut di sana. Mataku berbinar melihat bintang laut untuk pertama kalinya.
"Satu laginya mana?" tanyaku.
Dia menunjukkan ponselnya. Ada fotoku sedang memotret dan fotoku saat melihat bintang laut. Aku mengernyitkan kening.
"Bagian mananya yang indah dari fotoku?"
"Lihat ekspresimu, Sasya," ujarnya entah gemas atau kesal. Aku juga tidak tahu.
"Oh."
"Udahlah. Kamu memang manusia minim ekspresi. Apa yang aku harapkan dari seorang manusia minim ekspresi."
Aku tertawa. Si Ivanka ini makin hari makin pandai melawak. Dia harus unjuk bakat menurutku. Teman-teman yang lain lalu memanggil kami. Mobil jemputan kami sudah tiba. Selamat datang masa-masa KKN untukku.