Mohon tunggu...
Septiani
Septiani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Suka baca, nulis, dan tomat

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Kita, yang Tak Menjadi

29 Juni 2024   01:04 Diperbarui: 29 Juni 2024   01:07 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang bilang, aku selalu terlihat tenang seperti air. Sebenarnya tidak seperti itu. Aku tidak sepenuhnya sependapat dengan apa yang orang-orang bilang. Seperti sekarang. Jantungku berdegup kencang. Tubuhku panas dingin. Aku selalu begini setiap merasa cemas.

Aku melangkahkan kakiku dengan lambat ketika sedikit lagi akan sampai di danau. Aku cemas setiap akan bertemu orang baru. Aku sudah mempersiapkan diri jauh hari untuk hari ini, tapi aku masih tetap cemas. Perutku mulas saking cemasnya. Aku yakin aku tidak ingin ke toilet. Mulasnya perutku hanya efek dari aku terlalu cemas.

Aku berhenti sejenak. Tarik napas, keluarkan. Siap tidak siap, aku harus siap. Aku membuka lagi ruang chat grup di aplikasi chatting. Sudah ada yang sampai lebih dulu dan dia mengirim foto lokasinya. Aku mencari ke sekitar. Benar saja, dia duduk di atas rumput seraya bermain dengan ponselnya. Aku berjalan mendekatinya. Dia mengangkat kepalanya dan tersenyum padaku.

"Halo, aku Ivanka," ujarnya setelah memastikan aku duduk dengan nyaman.

"Aku Sasya."

Setelahnya hening menyeruak. Canggung sekali. Aku rasanya ingin pulang dan rebahan dengan nyaman di kamar kos seraya nonton drama. Aku dan dia sibuk dengan ponsel masing-masing.

Suasana sedikit membaik ketika satu per satu anggota kelompok datang. Kami memulai dengan perkenalan, berdiskusi sedikit tentang program kerja yang akan kami laksanakan selama KKN, hingga tiba pembahasan mengenai struktur. Kami setuju menunjuk Ivanka sebagai ketua. Dia tenang dan menggiring diskusi dengan baik dan terstruktur.

"Siapa yang mau jadi sekretaris?" tanya Ivanka.

Ivanka memandang kami satu per satu. Kami mengalihkan pandangan. Siapa juga yang ingin repot mengemban tanggung jawab sebagai tangan kanan ketua. Aku juga tidak ingin. Lebih baik jadi anggota saja.

"Sasya, jadi sekretaris, ya?" ujar Ivanka seraya menatapku dan tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun