"Ning...! Bagaimana? bisa?" Ucap Syam sambil menyeka ceceran es kelapa disisi mulutnya.
        Ningsih menghela nafas berat. Kemudian  "Syam sebelumnya Aku minta maaf jika pernyataan ini akan mengecewakanmu..."
        "Maksud kamu apa?!"Â
        "Syam Aku nggak bisa...."
        "Enggak bisa karena Ayahmu masih melarangmu...?!"
        "Bukan, bukan itu..." Tepis Ningsih cepat. Kemudian Ia mengeluarkan secarik kertas File dari dalam tasnya. Lalu memberikannya pada Syam. "Mungkin sajak dikertas file ini dapat mewakilkan maksud hatiku padamu..."
        Syam mengambil kertas file tersebut dengan raut wajah kebingungan disertai seribu tanya menyusup dalam hatinya. Bersamaan dengan itu, Ningsih lantas pergi meninggalkan Syam tanpa sepatah-kata pun yang terucap.Â
        Tanpa menghiraukan kepergian Ningsih, Syam mulai penasaran dengan isi file tersebut. Kemudian Ia mulai membuka dan membacanya dengan kegalauan yang sedikit demi sedikit mulai meretas.Â
Â
        24 Jam menjaga hatiÂ