Â
Bawahan mempersembahkan kinerja melebihi apa yg diharapkan
3. Tugas Pemimpin Transformasional
Pemimpin transformasional melakukan beberapa tugas penting. Pertama, mereka meningkatkan kesadaran pengikut 'dari masalah organisasi dan konsekuensinya. Anggota organisasi harus memahami isu-isu prioritas tinggi organisasi dan apa yang akan terjadi jika masalah ini tidak berhasil diselesaikan. Kedua, pemimpin transformasional membuat visi organisasi, membangun komitmen dengan visi seluruh organisasi, dan memfasilitasi perubahan organisasi yang mendukung visi. Singkatnya, kepemimpinan transformasional konsisten dengan strategi yang dikembangkan melalui proses manajemen strategis organisasi (Certo & Certo, 2012).
Pemimpin sekaligus manajer masa depan akan terus menghadapi tantangan signifikan mengubah organisasi mereka, terutama karena tren mempercepat posisi organisasi agar lebih kompetitif di lingkungan bisnis global. Oleh karena itu, kepemimpinan transformasional mungkin akan mendapatkan perhatian lebih dalam literatur kepemimpinan. Meskipun daya tarik praktis dan minat dalam gaya kepemimpinan yang tinggi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan wawasan bagaimana manajer dapat menjadi pemimpin transformasional yang sukses.
Seorang pemimpin dikatakan menerapkan kaidah kepemimpinan transformasional apabila dia mampu mentransformasikan atau mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain atau berbeda untuk mencapai tujuan organisasi. Misalnya, mentransformasikan visi menjadi realita, potensi menjadi aktual, dan sebagainya. Perubahan yang dilakukan oleh seorang pemimpin bisa berupa kemampuan untuk mengubah ... "energi sumber daya, baik manusia, instrument, maupun situasi, untuk mencapai tujuan reformasi organisasi atau lembaga" (Yuliani, 2008).
Pemimpin yang menerapkan kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang mempunyai wawasan yang luas dan berpikir jauh ke depan. Dia akan berusaha untuk melakukan suatu perbaikan terhadap organisasi, lembaga, atau instansi yang dikelolanya dengan tidak hanya bernuansa untuk saat ini saja, akan tetapi sampai masa yang akan datang. Oleh karena itu, diharapkan seorang pemimpin dapat mengimplementasikan model kepemimpinan transformasional dalam mengelola organisasi, lembaga, atau instansi yang dipimpinnya agar dapat melakukan perubahan berupa meningkatnya kinerja seluruh karyawan yang ada, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penyelenggaraan organisasi, lembaga, atau instansi.
Gaya kepemimpinan transformasional diyakini oleh banyak pihak sebagai gaya kepemimpinan yang efektif dalam memotivasi para bawahan untuk berperilaku seperti yang diinginkan. Menurut Bass & Riggio (2006) bahwa dalam rangka memotivasi pegawai, bagi pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, terdapat tiga cara sebagai berikut: (1) mendorong karyawan untuk lebih menyadari arti penting hasil usaha, (2) mendorong karyawan untuk mendahulukan kepentingan kelompok, dan (3) meningkatkan kebutuhan karyawan yang lebih tinggi seperti harga diri dan aktualisasi diri.
Menurut Yukl (2010), ada beberapa pedoman tentatif yang merupakan langkah-langkah kerja yang perlu diimplementasikan oleh para pemimpin yang berusaha untuk menginspirasikan dan memotivasi pengikut/bawahannya. Pedoman untuk kepemimpinan transformasional adalah sebagai berikut.
a. Menyatakan visi yang jelas dan menarik
Para pemimpin transformasional harus memperkuat visi yang ada atau membangun komitmen terhadap sebuah visi baru. Karena visi yang jelas mengenai apa yang dapat dicapai oleh organisasi atau akan jadi apakah organisasi itu, akan membantu seseorang untuk memahami tujuan, sasaran, dan prioritas dari sebuah organisasi.