Jujur dalam ber- muamalah (Shidq al- mua’malah): menjelaskan kualitas dan kuantitas objek jual- beli secara benar (dengan tidak berdusta dalam menjelaskan macam, jenis, asal atau sumber dan pembebanan benda yang dijadikan objek jual beli).
Lemah lembut dalam bermuamalah (al- sahamah).
Menghindari sumpah meskipun pedagang itu adalah benar.
Banyak bersedekah (katsrat al- sadaqah).
Penulisan utang disertai saksi.
B. Rukun  dan Syarat Jual- BeliÂ
Dalam menetapkan rukun jual beli diantara para ulama terjadi perbedaan. Menurut Ulama Hanafiah, rukun jual beli adalah ijab Qabul yang menunjukkan pertukaran barang secara ridha baik ucapan maupun perbuatan.
Menurut Jumhur Ulama ada empat rukun jual beli, yaitu (Jaih Mubarok, Hasanuddin, 2017):
1. Pihak penjual (Ba’i)
2. Pihak pembeli (mustari)
3. Ijab Qabul (Sighat)