Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pola Pikir Seorang Muslim Penggenggam Dunia

23 Februari 2024   16:47 Diperbarui: 23 Februari 2024   16:49 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pahlawan Muslim. (sumber: Dok. Pribadi)

Ketiga, di dalam mendasari hidup dengan Islam, kita berkeyakinan bahwa Islam adalah agama terakhir yang diturunkan kepada Rasul terakhir. Tidak ada Rasul dan Nabi sesudah Nabi Muhammad dan tidak ada agama lagi sesudah Islam.

Dasar-dasar keyakinan ini perlu melembaga di dalam diri kita, serta membentuk satu keyakinan yang mendasari kehidupan ini.

Maka, tidak satu pun problema yang dalam kehidupan yang tidak tersentuh oleh nilai-nilai Islam, sejak kita tidur sampai kita bangun tidur.

Bahkan, tidur dan seluruh kegiatan kehidupan yang kita laksanakan dalam 24 jam, tidak satu pun yang tidak tersentuh oleh nilai-nilai Islam. Inilah pandangan hidup dan jawaban seorang Muslim terhadap segala problematika kehidupan yang dihadapinya. Ia Islam oriented, berorientasi kepada nilai-nilai Islam.

Landasan Hidup Seorang Muslim

Di dalam mendasari kehidupan dengan Islam, seorang Muslim berkeyakinan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Bahasa kerennya Islam is the single, one religion behind the God. Keyakinan ini terlihat subjektif, tetapi memang inilah pokok dari kehidupan beragama.

Jika Islam adalah dasar dari kehidupan kita sebagai Muslim, maka yang menjadi landasan hidup kita tidak lain adalah Al-Qur'anul Karim dan Sunnah Rasul Shallallahu' Alaihi Wa sallam.

Sebagaimana kita tahu bahwa dunia penuh dengan orang-orang besar, dan setiap orang-orang besar itu mempunyai ajaran-ajaran yang pernah berjaya, pernah dikumandangkan, dielu-elukan, dan didengung-dengungkan naik ke panggung sejarah untuk kemudian tenggelam.

Satu ajaran hanya akan langgeng dan tahan lama apabila ia turun dari sumber yang serba maha. Jika ia turun dari manusia, maka sifatnya hanya musiman.

Yang namanya musiman tidak bisa dicegah kemunculuannya, tetapi kalau suatu musim sudah selesai, akan habis dengan sendirinya.

Seperti halnya musim rambutan, kalau datang musim rambutan, siapa pun tidak bisa dicegah, dia akan tumbuh terus. Namun, manakala musimnya habis, selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun