Menurut Ibrahim anis, akhlak adalah sifat yang tertanam pada jiwa seseorang secara mendalam yang daripadanya muncul perbuatan baik maupun buruk dengan tidak membutuhkan pemikiran ataupun pertimbangan.
Â
Dengan bahasa lain, ilmu ini membahas tentang diri manusia dari segi kecenderungan-kecenderungannya, hasrat-hasratnya, dan beragam potensi yang membuat manusia condong pada kebaikan atau keburukan.
Akhlak adalah Al-Qur'an, sunah Nabi Muhammad, akal sehat, dan nurani. Mengapa demikian? Karena akhlak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ajaran Islam yang sumber utamanya adalah Al-Qur'an dan sunah Nabi Muhammad. Kedua sumber utama tersebut dipahami oleh para ulama salaf saleh, yakni ulama terdahulu yang saleh, secara mendalam dengan akal sehat (al-aql al-salim) dan nurani bersih (al-qalb al-salim) se- hingga menghasilkan pemikiran tentang akhlak yang tercerahkan[2]
Â
B. Pengertian Etika, Moral, dan Susila
EtikaÂ
Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.[3]
Â
Â
Secara etimologis, istilah etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti adat-istiadat (kebiasaan), perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan.[4]