Warga yang keluar dari masjid tadi terus memikirkan keluarga Pak Atthariq, ya, keluarga tiga bersaudara tersebut.
"Eh, maaf, aku belum ikut Shalat Isya di masjid. Alhamdulillah sudah shalat di rumah!"
"Iya Ti, tak apa. Semangat!"
"Iya terimakasih!"
"Oh ya, suaramu seperti kucing minta makan!" tak lama sahabatnya tertawa karena melucu seorang Anti.
"Hm... Dew, menurutmu, aku melucu seperti itu sudah membuatmu bahagia?" Dewi, sahabat Anti dari kecil termangu.
"Kau kan memang lucu Ti!"
Kak Difan, sosok pengertian itu muncul di hadapan adik-adiknya membawa koran komik.
"Komik Kakak diterima!"
"Alhamdulillah!" syukur Anti dan Maliq.
Anti, ia tersenyum sambil berpikir tentang nasib karya tulisnya. Maliq, penampilannya sudah sedikit berubah bukan seperti usianya.