Mohon tunggu...
Sahira Razani azhra
Sahira Razani azhra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Mercu Buana Jakarta

Mahasiswa Mercubuana Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi : Akuntansi Matakuliah : Pengauditan II Dosen Pengampu : Febrian Kwarto, Dr. SE, M.Akt., Ak., CA., ACPA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Diskursus Behavioral Conditioning Ivan Pavlov dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

15 Desember 2023   00:21 Diperbarui: 15 Desember 2023   00:21 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Strategi tindakan yang menciptakan perilaku tertentu yang berpotensi terjadi di masa depan. Seseorang dapat dilatih untuk melakukan suatu perilaku apabila segala akibat atau penguatan yang ada di lingkungannya dapat diubah dan diatur sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

 Pada dasarnya ada dua strategi yaitu:

 a) Pengkondisian klasik, disebut juga pengkondisian respons, karena perilaku dipelajari dengan menggunakan hubungan refleks-stimulus-respons. b) Pengkondisian operan, artinya tidak bergantung pada perilaku otomatis atau refleks, membuatnya lebih fleksibel dibandingkan pengondisian klasik.

 Teori Pengkondisian Klasik oleh Ivan P. Pavlov Seperti telah disebutkan sebelumnya, sosok pengkondisian klasik adalah psikolog Rusia Ivan Petrovich Pavlov. Ekspresi lain dari  teori itu adalah Pavlovianisme, yang diambil dari nama Pavlov sebagai pendiri teori tersebut. Prosedur pengkondisian Pavlov disebut klasik karena merupakan penemuan sejarah di bidang psikologi. Refleks yang terkondisi (refleks psikis) ditemukan secara tidak sengaja oleh Pavlov ketika ia  mempelajari fungsi lambung dan mengukur cairan yang dikeluarkan dari lambung ketika anjing (hewan ujinya) makan. Ia menemukan bahwa air liur  tidak hanya keluar saat anjing  makan, tetapi juga saat melihat makanan. Jadi melihat makanan saja sudah cukup untuk merangsang air liur.  Pavlov menyebut gejala seperti itu sebagai refleks "psikis". 27 Pengkondisian (conditioning) adalah suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan suatu organisme untuk merespons rangsangan yang sebelumnya tidak menimbulkan respons tersebut, atau suatu proses dimana refleks-refleks yang berbeda diperkenalkan ke dalam perilaku. Dengan demikian, pengkondisian klasik merupakan suatu bentuk perilaku melalui proses pengkondisian. Dan Pavlov percaya bahwa perilaku organisme dapat diubah dengan menyesuaikan dan memanipulasi lingkungan

 1) Anjing yang kelenjar ludahnya dipotong (untuk mengukur produksi air liurnya) kelaparan, kemudian bel berbunyi dan 30 detik setelah bel tersebut mendapat makanan (daging).

 2) Percobaan dilakukan beberapa kali dengan selang waktu 15 menit.

 3) Setelah dicoba sebanyak 32 kali,  bel akan keluar tanpa  air liur otot dan menjadi lebih kuat saat diberi makanan. 4) Berdasarkan percobaan ini, belnya adalah CS, dagingnya adalah AS, dan air liur yang dihasilkan bel itu disebut CR.

 Situasi yang sama dapat diterapkan  dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Misalnya, suara lagu es krim yang berpindah-pindah dari satu tempat  ke tempat lain memang terdengar aneh pada awalnya, namun jika Anda sering melewati penjual es krim tersebut, suara tersebut bisa membuat Anda mengeluarkan air liur.

 Oleh karena itu, seperti dalam strategi yang digunakan oleh Pavlov, ditemukan bahwa  individu dapat dikendalikan dengan mengganti rangsangan alami dengan rangsangan yang sesuai untuk menghasilkan pengulangan respon yang diinginkan, sedangkan orang tidak menyadari bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh rangsangan dari luar. .

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun