Begini kata Ketua DPR-RI "Banggar dan Komisi-komisi harus lebih berhati-hati, jangan sampai tergiur dengan permintaan-permintaan siapapun. Dihindari supaya tidak terjadi janji-janji menyesatkan kepada anggota itu sendiri,"
Ini kata ketua DPR-RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/10/2015) menurut laporan Detik News. berarti pepatah "Senjata makan tuan" terbukti realitanya.Â
Dewie anggota Komisi VII DPR itu ditangkap KPK saat tengah menerima uang suap sebesar Rp 1,77 miliar. Uang suap itu diduga untuk pengamanan proyek pembangkit listrik di Papua. Artinya soal kebutuhan segenting apapun, seorang tidak bisa melakukan hal sekeji ini sendiri-sendiri. Melakukan hal ini membutuhkan kawan, lalu siapa kawan-kawannya? Entahlah.Â
Proses hukum untuk anggota DPR-RI, menurut keterangan ketuanya diserahkan kepada pihak berwajib KPK. Ketua DPR-RI sebenarnya tau bagaimana proses hukum berjalan, tau segalanya. Kenyataanya sekarang?Â
Sakit dan kecelakaan Sebenarnya kita tidak bisa menuduh atau jadikan sebagai bahan guyonan apalagi sampai suudzon. Biarlah Tuhan yang mengatur dan menentukan siapa yang berhak salah dan disalahkan!
Masih kata ketua DPR-RI "Kita serahkan kebijaksanaan kepada KPK untuk mengusut lebih jauh, kita mendukung supremasi hukum," menurut pemberitaan Detik News.
Maksudnya, dirinya pun tau bagaimana menyerahkan proses hukum terkait anggotanya itu kepada KPK dan mendukung KPK memberantas korupsi, sejauh ini kita lihat telah ada semangat dan komitmen menegakkan antikorupsi datang dari seorang ketua. Nanti, padankan dengan realita sekarang yang baru terjadi dan sangat ramai-ramainya di bicarakan tentang "Tiang listrik".Â
Sebagai seorang ketua, pastinya dia sangat dan menginginkan anggotanya, masyarakatnya dan siapa saja berhati-hati berurusan dengan tindakan yang mengarah pada tindak korupsi.
Ini masih kata Ketua DPR-RI "Tadi kita sudah rapat, anggota supaya lebih berhati-hati kepada hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang berbau korupsi"Â
Sekali lagi, sang ketua memang tau, dan mengajak sesama keluarga besar anggotanya agar jangan dan tidak menyentuh hal berbau korupsi, lalu kenyataan sekarang membuktikan kata sang ketua itu benar adanya, atau?Â
Dari apa yang disampaikan oleh sang Ketua diatas, kita abaikan saja cerita tiang listrik yang mendunia. Sekarang kita lihat beberapa data dibawah ini sebagai pembuktian bahwa yang merugikan negara ini sebenarnya bukan orang kecil, miskin, atau melarat. Tetapi yang rusaki dan rugikan negara ini adalah segelintir elit yang sudah pusing berpikir jernih sebagai sang wakil.Â