Mohon tunggu...
Saadiah
Saadiah Mohon Tunggu... Perawat - Penulis, Perawat

Halo namaku Saadiah, seseorang yang menyalurkan hobinya lewat tulisan. Kalian juga bisa menemukan karyaku di berbagai aplikasi kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Why Me?

24 Januari 2025   22:24 Diperbarui: 24 Januari 2025   22:24 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


"Arka, apa gue anak pembawa sial?" tanya Linzy dengan mengeratkan tautan tangan mereka.


Arka merasakan itu. "Nggak Linzy, siapa yang bilang gitu?" tanya Arka sambil membawa Linzy kepelukannya.


Linzy membalas pelukan  Arka


"Papa," jawab Linzy.


Arka mengeratkan pelukannya. "Arka apa gue harus mati supaya papa senang, gue ngerasa nggak punya siapa-siapa di dunia ini," sambungnya lagi. 

"Nggak Linzy, kamu punya aku. Aku akan selalu ada untuk kamu," balas Arka.


***
Tidak ada yang tau  apa masalah antara Nesha dan Linzy, mereka berdua di panggil ke ruang BK


"Linzy, kamu buat papa malu tau nggak, dasar anak pembawa sial," bentak Dino.

"Papa udah, Linzy dan Nesha sama-sama salah," ujar Mita.


Di meja makan Linzy hanya mendengar celotehan tak bermutu Nesha. "Papa, bisa ngagk atur jadwal makan malam aku sama Arka, hitung-hitung pendekatan," ucap Nesha.


 "Ia sayang," Linzy tertegun atas ucapan papanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun