Mohon tunggu...
Saadiah
Saadiah Mohon Tunggu... Perawat - Penulis, Perawat

Halo namaku Saadiah, seseorang yang menyalurkan hobinya lewat tulisan. Kalian juga bisa menemukan karyaku di berbagai aplikasi kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Why Me?

24 Januari 2025   22:24 Diperbarui: 24 Januari 2025   22:24 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


"Papa maafin Linzy. Linzy tidak tau gara-gara nyelamatin Linzy bang Ray...." Linzy tidak sanggup meneruskan ucapannya.


"Apa kata maaf bisa ngembaliin anak saya dan istri saya hah, Jawab Linzy," bentak Dino lagi dan mengayunkan tangannya untuk menampar Linzy.


"Linzy," ujar orang itu.


 "Arka apa Linzy anak pembawa sial."
"Nggak, Papa Dino becanda tadi, Linzy anak baik. Linzy tetap jadi kesanyangan Arka," ucap pemuda itu dengan memeluk Linzy.


"Linzy maaf, Arka harus pergi, Arka janji bakal balik lagi. "


Setelah kejadian 10 tahun yang lalu, Linzy menjadi dingin tak tersentuh.


Nesha mengepalkan tangannya kenapa Linzy selalu mengambil kebahagiaannya, tidak mama dan juga Gian.


"Siapa yang nyuruh lo masuk," ucap Nesha.


"Ini kelas gue serah gue lah, minggir lo."


"Berapa kali gue bilang sama lo, nggak usah dekatin Gian, lo emang murahan ya." Perkataan Nesha sangat menyakiti hati Linzy.


"Apa lo nggak ngaca, lo dan mama lo yang murahan," ucap Linzy dan berhasil membuat Nesha marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun