Mohon tunggu...
S Widjaja
S Widjaja Mohon Tunggu... lainnya -

Sharing ideas through writing.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Musashi: The Journey of A Warrior & The Book of Five Rings (13)

18 April 2016   22:05 Diperbarui: 2 Juni 2016   20:45 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Munisai sepertinya tidak menunggu jawaban Dorin. Rupanya ia memang tidak bermaksud menegur, ia hanya ingin tahu.

Ia menoleh ke arah biksu itu, “Kudengar, dia tidak sedikit pun gugup atau takut ketika berhadapan dengan dua bandit kampung itu.”

Dorin merasa lega. Ia tidak perlu mencari-cari alasan untuk menjelaskan hal ini.

“Itu bukanlah hal yang biasa terjadi. Tidak gugup? Agak aneh kedengarannya, kecuali untuk orang yang sering berkelahi. Atau memang dia sering berkelahi? Aku kok tidak tahu?” Munisai kembali bertanya – dan sepertinya ia tidak memerlukan penjelasan secara detail.

Sebenarnya latihan meditasi yang dijalani Bennosuke mampu membuatnya berkonsentrasi penuh pada hal-hal yang sedang dilakukannya. Apakah sedang menulis, membaca, berlatih pedang, dan lain sebagainya, sehingga pikiran negatif yang tidak dikehendaki – seperti rasa takut, cemas, ataupun ragu-ragu, tidak akan muncul. Jadi kondisi itu terjadi bukan karena ia tidak punya rasa takut atau tidak bisa merasakan ketakutan. Ia hanya menyingkirkan perasaan itu. Bukankah orang tidak bisa memikirkan dua hal yang berbeda pada waktu yang bersamaan?

Ketika Bennosuke fokus pada lawan yang ada di hadapannya, pikirannya hanya tertuju pada lawannya itu. Tidak ada hal lain lagi yang dipikirkannya. Ia telah menyingkirkan semuanya saat itu.

“Kurasa jawabannya adalah latihan meditasi yang ditekuni putra Anda,” Dorin menjawab dengan  perlahan namun tegas.

Zen, ya? Jadi Dorin mengajarkan Zen pada putraku. Tidak mengherankan, dia kan seorang biksu. Tetapi apakah dia mengarahkan Bennosuke untuk menjadi seorang biksu juga?

Munisai tertawa dalam hati ketika ia membayangkan hal itu. Bennosuke menjadi seorang biksu? Lebih mungkin Gunung Fuji meletus ketimbang Bennosuke menjadi seorang biksu.

“Kukira Anda pernah menceritakan bagaimana dia cenderung untuk menghindari konflik selama dia bisa mengambil keuntungan dari situasi yang ada,” Munisai sepertinya ingin tahu apakah Bennosuke memang lebih suka memilih jalan damai ketimbang lewat cara kekerasan. Ia sendiri lebih menginginkan Bennosuke untuk tidak terlibat dalam kontak fisik dengan orang lain – untuk saat ini. Ia menganggap bocah itu belum seharusnya menggunakan bokken untuk pertarungan yang sesungguhnya – di luar latihan. Bagaimanapun juga, bokken merupakan senjata mematikan yang dapat digunakan untuk membunuh jika digunakan oleh orang yang menguasai ilmu pedang.

Apa benar Bennosuke seperti itu? Dorin merasa ragu-ragu untuk menjawab. Setahuku, dia selalu melihat keadaan terlebih dahulu sebelum memutuskan apa yang akan dilakukannya. Tidak selalu menempuh jalan damai dan tidak selalu menggunakan kekerasaan. Anak itu bersikap fleksibel, menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya. Dalam peristiwa pertarungan dengan Madajiro, bocah itu pasti memahami tidak ada jalan lain selain dengan cara kekerasan. Madajiro bukanlah tipe orang yang bisa diajak berbicara baik-baik – kecuali jika ia diancam dengan hal yang ditakutinya. Dan Bennosuke menganggap menunjukkan dirinya sebagai anak seorang master pedang – sebelum bertarung, adalah tindakan yang menunjukkan tidak adanya kepercayaan diri dan sikap yang mengandalkan orang lain. Bisa dibilang Bennosuke menganggap hal itu sebagai sesuatu yang memalukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun