“Ia kuarahkan,” jawab bocah itu tersenyum. “Jika kubuat seolah-olah bagian kiriku terbuka dan bisa diserang, Sannosuke akan bergerak ke kanan untuk menyerang dari sisi kiriku. Begitu juga sebaliknya.”
Dia memancing lawan menyerang bagian yang dibiarkannya terbuka.
“Sonshi?” tanya Dorin – nada suaranya terdengar sedikit bergetar.
Bocah ini mengaplikasikan seni perang Sonshi!
Bennosuke mengangguk dan tersenyum.
“Jika kau kuat, berbuatlah seolah-olah kau lemah. Jika kau lemah, bersikaplah seolah-olah kau kuat.”
Jadi bocah ini bermaksud menggiring lawannya menyerang sisi tubuhnya yang seolah-olah tidak terjaga itu.
“Bennosuke, Sonshi itu menulis kitab Seni Perang sebagai panduan bagi para komandan dan panglima militer untuk mengatur siasat ketika berperang ...”
Dorin bermaksud mengatakan Seni Perang Sonshi lebih efektif digunakan untuk berperang bukan untuk bertarung.
“Mengalahkan seorang musuh atau sepuluh ribu musuh, caranya sama saja kan?” bocah itu memotong kata-kata Dorin. “Yang beda hanya sumber daya yang digunakan.”
“Kamu bisa membuktikan kata-katamu?” tanya Dorin.