Mohon tunggu...
S Widjaja
S Widjaja Mohon Tunggu... lainnya -

Sharing ideas through writing.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Musashi: The Journey of A Warrior & The Book of Five Rings (11)

5 April 2016   21:40 Diperbarui: 2 Juni 2016   20:46 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sedikit, tapi tidak kurasakan,” jawab si bocah – enteng. Walaupun bibirnya tersenyum, wajahnya terlihat serius, dan matanya bersinar tajam. “Aku berhenti latihan mengayunkan pedang karena kalau kuteruskan tanganku akan cedera.”

Memangnya bilur-bilur sebegitu belum cedera? Dorin memandang bocah itu – memerhatikan ekspresi wajahnya. Tidak ada tanda-tanda Bennosuke menahan sakit ketika tangannya mengangkat ranting itu tinggi-tinggi.

Ia benar-benar tidak merasakan luka-luka di telapak tangannya itu.

“Aku kan harus bersiap-siap, aku tidak boleh berlatih terlalu keras hingga tanganku cedera. Bagaimana kalau aku betul-betul mengalami cedera dan tidak bisa menggunakan pedangku, tiba-tiba musuh datang menyerang?”

Dia lalu mengayunkan ranting itu menghantam batang sebuah pohon.

“PRAK!” terdengar suara hantaman yang keras.

Dorin sedikit memundurkan badannya.

Tenaga anak ini kuat juga!

“Saat ini aku masih bisa membela diriku kalau diserang.” Bennosuke tersenyum. Ia tampak percaya diri kalau ia masih mampu mengayunkan ranting itu dengan kekuatan penuh. Luka-luka di tangannya betul-betul tidak memengaruhi kekuatan genggaman tangannya.

Setelah itu ia kembali melanjutkan pekerjaannya mengupas dan meluruskan ranting itu.

Ranting itu sudah mulai terbentuk seperti sebatang tongkat – lurus dan sedikit pipih. Ia sedang membuat sebuah bokken. Selama ini bokken yang dibuatnya tidak benar-benar pipih. Sepertinya tidak mudah bagi bocah seusianya membuat sebuah bokken yang cukup baik untuk digunakan berlatih pedang. Tetapi Bennosuke tidak berharap terlalu muluk – asalkan bentuknya lurus dan panjangnya memadai, serta tidak terlalu berat, bokken buatannya sudah memadai untuk digunakan berlatih pedang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun