Mohon tunggu...
Dona Mariani
Dona Mariani Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pelajar SMA Negeri 3 Brebes yang sedang mencari jati dirinya saat ini

Seorang pelajar yang sedang berusaha menjadi sesuatu. Menulis adalah salah satu kegemarannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Permata Laut

12 Desember 2024   22:45 Diperbarui: 12 Desember 2024   20:30 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam sebuah ruang keluarga, tampak bertengger sebuah televisi LED tengah menayangkan sebuah berita yang sedang menggemparkan massa belakangan ini. "Berita hari ini. Sebuah video dari akun LikPop, tengah viral belakangan ini. Pasalnya, video beresolusi rendah tersebut menampilkan sosok mirip seperti putri duyung yang dianggap hanyalah makhluk mitologi saja. Nampak putri duyung tersebut sedang bersantai di atas batu berkarang di tepi pantai sebelum dia menyadari kalau ada yang merekamnya dan dia segera menceburkan diri ke laut. Sontak video yang berdurasi singkat tersebut menuai pro dan kontra di kalangan netizen. Diketahui tempat pengambilan video tersebut ada di sekitar pantai X, yang berlokasi dekat dengan kota Brebes. Dikatakan, pihak pengelola pantai tengah berupaya mencari keberadaan putri duyung tersebut bersama dengan tim SAR. Namun, berhari-hari mencari hasilnya nihil. Mereka pun menganggap kalau semua ini hanyalah pembohongan publik dan menghentikan pencarian makhluk mitologis tersebut, karena dianggap sia-sia," jelas si wanita pembawa acara. Selama pemberitaan, disertakan kumpulan video yang berkaitan dengan berita viral tersebut. Selanjutnya, berita lain pun ditampilkan sebagai pengisi acara berita kali ini.

Hafid Adiwijaya, remaja laki-laki yang sedari tadi memerhatikan layar televisi yang menampilkan berita tersebut hanya merotasi matanya. Menurutnya, tadi adalah berita yang tidak berguna sekaligus berita yang tidak berfaedah sama sekali. Sewaktu kecil, dia pernah mendengar dari penuturan kakak sepupu perempuannya, Putri, untuk datang ke pantai pada waktu sore hari agar bisa melihat putri duyung dan Hafid dengan mudah percaya begitu saja. Keesokan harinya dia pergi ke pantai terdekat sewaktu sore bersama ayahnya dan berharap bertemu dengan sosok cantik putri duyung seperti yang ada di dongeng-dongeng rakyat. Namun, apalah daya. Dia tidak pernah bertemu dengan sosok yang dia nanti-natikan. Ternyata dia sedang dibohongi oleh kakak sepupunya dan si pelaku yang mendengarkan pengakuan dari korban hanya tertawa terbahak-bahak, mengejek dirinya. Kelihatan puas telah menjahili adik sepupunya. Hafid sempat merajuk selama tiga hari dan tidak mau berbicara dengan Putri. Akan tetapi, pada akhirnya mereka akrab kembali seperti semula, setelah Hafid dibelikan dua buah es krim dengan rasa yang berbeda oleh Putri sebagai permintaan maafnya.

Mengenakan seragam OSIS SMA, Hafid tengah sibuk menyiapkan aneka cemilan dan minuman untuk kegiatan kerja kelompok mata pelajaran ekonomi hari ini. Kelompoknya harus mempresentasikan mengenai dana pensiun, berikut dengan pembahasan materi yang bersangkutan. Walau tenggat waktunya masih tiga hari lagi, dia bersama kelompoknya ingin segera menyelesaikan tugas tersebut karena keesokan harinya mereka ada penilaian renang di kolam renang dekat sekolah. Daripada mereka bermalas-malasan yang berujung tugas tidak selesai, hingga bisa membuat guru mapel ekonomi mereka marah besar, lebih baik mereka cepat-cepat menyelesaikan. Dengan begitu mereka bisa bersantai lebih cepat dengan pikiran tanpa beban.

Begitu semuanya selesai, tidak lama kemudian, teman-teman satu kelompoknya berdatangan ke rumah dengan membawa buah tangan untuknya. Hafid pun menyambut mereka dengan ramah dan penuh suka cita. Mereka mengobrol sejenak sebelum kerja kelompok dimulai. "Tadi si Kina sempat nyasar ke sini, dia lagi duduk merenung di warmindo. Mukanya memelas banget. Untung kita lihat, jadinya dianter ke sini," terang Rofiq, teman sebangku Hafid di kelas. Lina, gadis berkuncir kuda yang menjadi bahan pembicaraan langsung menyepak keras lengan Rofiq dengan wajah yang memerah karena malu.

"Sudah, sudah! Awas, bisa-bisa nanti jadi jodoh, lho," goda Farin, sang ketua kelompok yang disetujui oleh Hafid. Mereka berdua pun tertawa dan melakukan tos karena sependapat. Rofiq berusaha menahan amarahnya kepada kedua teman laknatnya itu. Namun, Asa yang memboncengkan Kina di motornya, meminta mereka untuk segera fokus mengerjakan tugas. "Heh, jangan ngobrol terus! Ayo cepetan dikerjain, habis ini aku mau facial treatment soalnya. 'Udah janji juga sama mba-mba yang bakal nge-treatment," kata Asa dengan agak galak.

Mereka semua menyudahi obrolan yang sedang berlangsung, lalu mulai mengerjakan bagian masing-masing. Ada yang bertugas mencari materi lalu mengetiknya di laptop, ada yang bertugas mencari bahan-bahan karena mereka disuruh membuat clip-book, dan lain-lain. Semuanya ikut bekerja dan tidak ada yang menumpang nama. Di tengah-tengah pengerjaan tugas, mereka juga cemal-cemil jamuan yang sudah disediakan oleh Hafid sekaligus tuan rumah. Akhirnya, pada pukul tujuh malam, tugas mereka telah usai.

Sebelum pulang, mereka sempat bergosip sejenak dengan Asa dan Farin sebagai "bandar gosip terpercaya", begitulah julukan mereka di kelas. Akurasi ketepatan gosip mereka sekitar sembilan puluh lima persen, hampir mendekati sempurna. Diawali dengan membahas ketua OSIS di sekolah mereka yang suka menjilat para guru sampai mereka membahas video yang sedang viral belakangan ini. "Kalian percaya nggak, kalau putri duyung alias mermaid itu nyata adanya?" tanya Farin dengan serius.

Mereka saling berpandangan satu sama lain. Kina pun menimpali, "Menurutku ...  mereka ada! Cuma menyembunyikan keadaan mereka dari para manusia, nggak tahu karena alasan apa," katanya dengan yakin. Farin dan Asa manggut-manggut, terlihat setuju dengan opini dari Kina.

"Halah, mereka itu nggak ada! Cuman makhluk mitologi karangan manusia 'aja. Paling sebatas cerita di dongeng-dongen rakyat. Kalau mereka beneran ada di dunia ini, mereka ada di mana coba? Di kedalaman laut yang gelap, begitu?" Giliran Hafid yang menyahut, nampak kesal dengan pembicaraan ini.

Dengan tenang, Kina menjawab, "Di sebuah gua kuno yang ada di benua Afrika, ada sebuah lukisan dari zaman pra-aksara yang menceritakan sekelompok manusia yang sedang menyerang sekeumpulan makhluk mirip seperti putri duyung. Namun, banyak yang berspekulasi kalau itu adalah lumba-lumba, padahal lumba-lumba tidak punya sirip atau tangan sepanjang lengan manusia," katanya dengan tenang.

Farin menimpali. "Eh, iya! Sempat lihat di LikPop juga, kalau banyak bukti video yang beredar kalau putri duyung itu ada. Kita 'kan tahu kalau putri duyung itu punya telapak tangan yang mirip dengan selaput ikan, nah ada 'nih, sebuah video yang merekam sekumpulan peneliti bawah laut yang di mana kapal selamnya ditabrak oleh sesosok makhluk yang wajahnya mirip dengan manusia," Farin menampilkan video tersebut kepada teman-temannya sebagai bukti. Tidak hanya itu, dia juga menampilkan sederet video lain yang sejenis sebagai bukti pendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun