Ia mencoba membuka pintu sembari berharap kakaknya lupa mengunci pintu.
Pintunya dikunci.
Nggak mungkinlah kak Rina lupa ngunci pintu.
Ia kemudian memeriksa lubang angin, jendela, dan setiap sudut di bagian depan kamar Rina, mencari barangkali kakaknya itu punya kunci rahasia entah di mana.
Di sini?
Di sini?
Atau...
"Hei!"
Tiba-tiba terdengar satu teriakan keras yang kedengarannya ditujukan padanya.
Angga menoleh.
Seorang gadis memandangnya dengan marah dan curiga. Tangan gadis itu mengacungkan tongkat pemukul kasti padanya.