Rei...
Bulir-bulir air bening mengalir di pipinya tanpa dapat ia cegah. Duka yang pernah ia rasakan karena kehilangan ibu dan saudara kembarnya saat ini kembali dan membuatnya sangat cemas.
"Rei, Rei. Bangun! Buka matamu! Aku sudah kehilangan Ibu dan Rana. Jangan tinggalkan aku secepat ini! Rei!"
Gadis itu menangis.
* * *
Cuaca Jakarta sangat terik siang itu...
Angga tiba di depan sebuah rumah yang dijadikan kos-kosan oleh pemiliknya. Untuk beberapa saat lamanya ia hanya berdiri terpaku.
Kekhawatirannya tadi terjadi, saat ia berhasil menghubungi kakaknya, Rina ternyata sudah berangkat kuliah dan belum jelas kapan kembalinya.
"Lagian kamu bukannya ngasih tau duluan," Rina menyerocos. "Bukan salah kakak dong!"
"Terus aku mesti gimana?" tanya Angga.
"Ya udah, nikmatin aja. Salah sendiri! Kecuali kalo kamu mau ke kampus kakak sini ngambil kuncinya."