Mati?
Rei gelisah. Ia mencoba berteriak namun tak ada suara yang terdengar.
Aku sudah mati?
Dengan panik ia menggerakkan kakinya, mencoba berlari dan berharap menemukan secercah petunjuk - apapun itu dan entah di arah mana.
* * *
"Tante," Nay memasuki kamar tempat Rei dirawat.  Kecemasannya membuat gadis itu tak betah berlama-lama di rumah dan segera kembali ke Rumah Sakit.  Ia segera duduk menemani mamanya Rei di sisi tempat tidur. "Rei masih...?" tanyanya ragu.
Mamanya Rei hanya mengangguk, tangannya menggenggam tangan Rei dan mengusap-usapnya.
"Rei, ada Lana di sini...," bisiknya di telinga putra sulungnya.
* * *
Untuk sekejap, Rei merasa ada kelebatan cahaya yang datang dari sisi kanannya di tengah-tengah kegelapan yang pekat tersebut. Samar Rei merasakan sesuatu!
Lana!